26.3 C
Manokwari
Selasa, Desember 10, 2024
26.3 C
Manokwari
More

    Bertemu Dubes AS, Mendag Zulhas Sepakat Pererat Hubungan Ekonomi di Kawasan

    Published on

    JAKARTA, Linkpapua.com – Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan (Zulhas), menerima kunjungan (courtesy call) Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Sung Kim, di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Selasa (28/6/2022).

    Pada pertemuan ini, Mendag Zulhas menyampaikan bahwa kedua negara sepakat memperkuat kerja sama perdagangan untuk memulihkan ekonomi pascapandemi Covid-19 dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik.

    “Kami mengapresiasi dan menyambut baik upaya AS untuk menjalankan inisiatif Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF). Hal ini untuk memastikan pertumbuhan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik yang saling menguntungkan, inklusif dan terbuka,” ujar Mendag Zulhas.

    Mendag Zulhas melanjutkan, setidaknya tiga elemen penting yang menjadi perhatian Indonesia terkait inisiatif tersebut, yaitu unsur fleksibilitas, arah dan prosedur yang jelas, serta keterbukaan dalam pembahasan Pilar IPEF. Selain itu, skema IPEF harus disinergikan dengan skema ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang lebih dulu ada.

    Baca juga:  2,3 Juta Keping Blanko KTP-el Sudah Terdistribusi ke Disdukcapil Daerah

    Mendag Zulhas juga menyampaikan, Indonesia dan AS dapat semakin mempererat hubungan bilateral yang sudah terjalin sejak 73 tahun yang lalu. Di antaranya dengan adanya inisiatif Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) yang sudah terbentuk sejak 1996.

    “Melalui forum TIFA, kedua negara dapat saling membahas mengenai isu-isu perdagangan dan investasi, serta berbagai potensi kerja sama. Diharapkan pertemuan TIFA Tingkat Menteri dapat terlaksana,” ungkap Mendag Zulhas.

    Terkait fasilitas Generalized System of Preference (GSP), Mendag Zulhas turut menyampaikan pentingnya otorisasi pemberlakuan kembali GSP bagi Indonesia. Produk Indonesia yang mayoritas merupakan produk usaha kecil dan menengah (UKM) akan melengkapi kebutuhan industri AS bukan sebagai pesaing. Selain itu, Indonesia siap menjadi pemasok alternatif industri AS dengan kualitas dan harga yang bersaing.

    Baca juga:  KIB Tetapkan Capres Januari, Zulhas Akui Ganjar-Erick Menguat

    “Oleh karena itu, keputusan dan dukungan Kongres AS untuk segera mengesahkan kembali pemberian fasilitas GSP untuk Indonesia sangat berperan besar dalam mendorong pembangunan ekonomi kedua negara,” ujar Mendag Zulhas.

    Terkait G20, Mendag Zulhas mengapresiasi dukungan AS terhadap Presidensi G20 tahun ini. Mendag Zulhas berharap dukungan AS akan membantu negara anggota G20 untuk menghasilkan capaian-capaian dan agenda prioritas G20 yang bermanfaat.

    Dalam memperkuat kerja sama perdagangan bilateral, Dubes Kim menyampaikan perlunya meningkatkan potensi komoditas pertanian antara Indonesia dengan AS yang sampai saat ini baru terealisasi sekitar 30 persen menjadi dua kali lipat di tahun mendatang.

    “Kami akan berupaya semaksimal mungkin mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan akses produk pertanian di Indonesia yang sudah terbuka dan siap untuk dioptimalkan,” ujar Dubes Kim.

    Baca juga:  Kunjungi Pasar Sentral Timika Baru Papua Tengah, Mendag Zulhas: Harga Bapok Stabil

    Pada periode Januari – April 2022, total perdagangan Indonesia dan AS tercatat sebesar USD13,77 miliar, atau naik 26,65 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD10,87 miliar.

    Sementara pada 2021, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD37,02 miliar, naik siginifikan sebesar 36 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 27,20 miliar.

    Pada 2021, ekspor Indonesia ke AS tercatat sebesar USD 25,77 miliar sedangkan impor dari AS ke Indonesia tercatat sebesar USD 11,25 miliar. Dengan demikian Indonesia mencatatkan surplus USD 14,52 miliar.

    Komoditas ekspor andalan Indonesia ke AS pada 2021 adalah minyak sawit, krustasea hidup, alas kaki dari bahan kulit, krustasea dan moluska, serta furnitur. Sementara impor utama Indonesia dari AS adalah minyak bumi, kedelai, vaksin, residu pembuatan pati, dan tepung. (*/Red)

    Latest articles

    Unipa Segera Punya Prodi S2 Kehutanan Internasional, Siap Gaet Mahasiswa LN

    0
    MANOKWARI,Linkpapua.com - Fakultas Kehutanan Universitas Papua (Unipa) tengah mempersiapkan dokumen pendukung dalam mendirikan jurusan S2 Kehutanan di kelas prodi internasional. Jurusan ini ditargetkan bisa...

    More like this

    PWI Jabar Dukung Kepemimpinan Zulmansyah sebagai Ketum PWI Pusat

    BANDUNG, linkpapua.com- Rapat pleno diperluas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Barat menegaskan dukungan...

    Petrus Kasihiw: Kunjungan Paus Fransiskus ke RI Momen Monumental bagi Umat Katolik

    Papua Barat Daya,LinkPapua.com - Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Dunia, melakukan kunjungan apostolik bersejarah...

    Inspiratif! Dr dr Vina Ariesta Raih Woman Empower Women Award 2024

    JAKARTA,linkpapua.com- Entrepreneur perempuan, Dr dr Vina Ariesta Dewi MPd M Biomed (AAM) Dipl CIBTAC,...