28.4 C
Manokwari
Jumat, Maret 29, 2024
28.4 C
Manokwari
More

    Tiga Bulan ke Depan, BP Indonesia akan Pulangkan 12.000 Pekerja dari Teluk Bintuni

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Proyek konstruksi Train 3 LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni dalam kurun waktu tiga bulan ke depan akan melakukan demobilisasi tenaga kerja. Pemulangan tenaga kerja ini berhubungan dengan selesainya pekerjaan konstruksi Kilang 3 yang sudah memasuki masa finishing 99 persen.

    Hal ini disampaikan Desy Unidjaja, Head of Communications and External Affairs BP Indonesia, Desy ketika memberikan materi dalam acara media gathering BP Indonesia bersama wartawan dari Manokwari, Fakfak, Sorong dan Teluk Bintuni, Rabu (22/2/2023) di Hotel Aston Manokwari.

    “Sudah ada 5.400 orang pekerja Papua dipulangkan karena proyek konstruksi sudah selesai. Ini bukan PHK tapi memang karena proyeknya sudah selesai,” ujar Desy.

    Baca juga:  SKK Migas dan KKKS Fokus Tingkatkan Keamanan Operasi di Indonesia Timur

    Menurutnya, dari sebanyak 12 ribu pekerja proyek Train 3 Tangguh ini secara perlahan akan di pulangkan selama kurun waktu tiga bulan ke depan, dan hanya akan tersisa pekerja profesional yang bertugas mengoperasikan kilang gas.

    Desy juga menjelaskan, sesungguhnya pekerjaan gas tidak begitu banyak menyerap tenaga kerja. Melainkan dari 3 kilang yang akan beroperasi keseluruhan hanya membutuhkan kurang lebih 1.000 pekerja profesional yang akan mengoperasikan kilang-kilang tersebut.

    “Artinya dibutuhkan tenaga kerja high skill yang mampu mengoperasikan sistem karena pekerjaan produksi hanya menggunakan main control building,” papar Desy.

    Baca juga:  Migas, "Harta Karun" Tanah Papua: Menjamin Kemakmuran Rakyat?

    Di sisi lain Budy Hermawan sebagai Tangguh Sustainable Project Manager Bp Indonesia mengatakan, program peningkatan SDM pemerintah Teluk Bintuni melalui sekolah 3 bulan di Pusat Pelatihan Teknik Industri Migas (P2TIM) yang digadang-gadang mampu memberikan harapan bagi putra putri Teluk Bintuni juga dianggap tidak memenuhi standar untuk pekerjaan produksi gas. Karena menurutnya dibutuhkan pelatihan sekolah lanjutan dengan kurun waktu kurang lebih 3 tahun untuk bisa mengoperasikan kilang gas tersebut.

    “P2TIM belum memenuhi standar yang di butuhkan oleh BP, meskipun demikian kami sudah menerima sebanyak 272 lulusan untuk bekerja di LNG,” ujar Budi.

    Baca juga:  'Berbagi Kasih Ramadan', SKK Migas Gelar Komsos di Berbagai Tempat di Papua Barat

    Sementara itu, Desy juga menjelaskan selama ini tidak ada perjanjian kerja sama antara Bp dan P2TIM terkait perekrutan tenaga kerja. Hal ini tentunya sangat berbeda dengan pelatihan siswa putra putri asli Bintuni di Ciloto Jawa Barat yang memang di inisiasi oleh Bp sendiri.

    Oleh karena itu, terkait demobilisasi pekerja dari LNG itu tetap dilakukan karena memang pekerja konstruksi sudah tidak dibutuhkan lagi.

    Terkait apakah akan ada proyek konstruksi lanjutan, Desy memilih menjawab dengan Bp akan meningkatkan industri turunan yang dipastikan lebih banyak menyerap tenaga kerja.(LP5/red)

    Latest articles

    KPA dan Kabag Keuangan DPRD Bintuni Ditetapkan Tersangka, Langsung Ditahan

    0
    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Teluk Bintuni menetapkan dua tersangka dalam kasus sewa gedung DPRD Teluk Bintuni. Kedua tersangka yakni MP yang...

    MUI Papua Barat Keluarkan Imbauan Untuk LDII

    More like this

    KPA dan Kabag Keuangan DPRD Bintuni Ditetapkan Tersangka, Langsung Ditahan

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Teluk Bintuni menetapkan dua tersangka dalam kasus...

    Gandeng Pemprov PB, Bapanas Kembali Gelar Gerakan Pangan Murah di Manokwari

    MANOKWARI, linkpapua.com- Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Pemprov Papua Barat melanjutkan program Gerakan Pangan...

    MUI Papua Barat Keluarkan Imbauan Untuk LDII

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat mengeluarkan surat Nomor :A 061/DP-P-XXXIII/III/2024 perihal...