26.1 C
Manokwari
Senin, September 16, 2024
26.1 C
Manokwari
More

    Vonis Seumur Hidup hingga Denda Triliunan, Jaksa Eksekusi 6 Terpidana Korupsi Jiwasraya

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Jaksa eksekutor dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat mengeksekusi enam terdakwa kasus tindak pidana korupsi dan pencucian uang, dalam pengelolaan keuangan dan investasi di PT Asuransi Jiwasraya (persero), 2008 hingga 2018. Eksekusi dilakukan berdasarkan petikan putusan kasasi Mahkamah Agung (MA).

    “MA telah mengeluarkan petikan putusan yang pada pokoknya menolak permohonan kasasi para terdakwa. Eksekusi langsung dilakukan berdasarkan petikan putusan MA,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), Leonard Eben Ezer Simanjuntak, dalam kutipan resmi yang diterima Linkpapua.com, Kamis (26/8/2021).

    Baca juga:  Kembalikan Aset Perusahaan Belanda-Italia Korban TPPU, Jaksa Agung Diberi Penghargaan

    Leonard menyebutkan, dengan dikeluarkannya petikan putusan MA, kasus pada PT Asuransi Jiwasraya telah berkekuatan hukum tetap. Keenam terdakwa langsung dieksekusi ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) karena resmi berstatus terpidana.

    Terpidana Heru Hidayat selaku Komisaris PT Trada Alam Minera dibebankan membayar denda uang pengganti sebesar Rp10,78 triliun. Sedangkan, terpidana Benny Tjokcrosaputro selaku Komisaris PT Hanson Internasional dibebankan membayar denda sebesar Rp6,078 triliun. Keduanya divonis pidana penjara seumur hidup dan telah dieksekusi ke Lapas Cipinang.

    Sementara, jajaran direksi Jiwasraya, yakni terpidana Hary Prasetyo selaku mantan Direktur Keuangan dan Hendriaman Rahim selaku mantan Direktur Utama, dieksekusi ke Lapas Salemba atas vonis pidana 20 tahun penjara.

    Baca juga:  Dewan Pers: Karya Jurnalistik yang Dilindungi Hanya yang Berpijak pada UU Pers dan KEJ

    Lalu, terpidana Joko Hartono Tirto selaku mantan Direktur Maxima Integra dengan vonis pidana penjara 20 tahun, serta mantan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan Jiwasraya, Syahmirwan, dengan vonis pidana 18 tahun penjara dieksekusi ke Rutan Cipinang.

    Keempat terpidana tersebut dibebankan membayar denda berupa uang pengganti sebesar Rp1 miliar, jika uang pengganti tak dibayarkan diganti dengan hukuman pidana selama enam bulan kurungan.

    Baca juga:  Jaksa Agung Kaji Penerapan Hukuman Mati untuk Kasus Mega Korupsi

    Mantan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat itu menegaskan, upaya hukum luar biasa berupa Peninjauan Kembali (PK) yang mungkin diajukan oleh para terpidana, tidak menangguhkan eksekusi yang telah dilakukan jaksa eksekutor.

    “Jika nanti para terdakwa melalui penasihat hukumnya mengajukan permohonan PK, tidak menangguhkan putusan atau hukuman pidana badan. Ketentuan itu diatur dalam Pasal 66 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 sebagaimana perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung,” kata Leonard. (LP7/Red)

    Latest articles

    More like this

    Bupati Bintuni Petrus Kasihiw Raih Penghargaan Tokoh Indonesia 2024 versi Tempo

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw menerima penghargaan pada malam Apresiasi Tokoh Indonesia...

    Inspiratif! Dr dr Vina Ariesta Raih Woman Empower Women Award 2024

    JAKARTA,linkpapua.com- Entrepreneur perempuan, Dr dr Vina Ariesta Dewi MPd M Biomed (AAM) Dipl CIBTAC,...

    Dr Derek Ampnir Lolos 3 Besar Calon Deputi BNPB, Manufandu: Dia Layak, Punya Kompetensi

    MANOKWARI, linkpapua.com- Dr Derek Ampnir lolos tiga besar seleksi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi...