JAKARTA, LinkPapua.com – Tangguh LNG, bisnis utama BP di Indonesia, yang beroperasi di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, telah berhasil mengirimkan lebih dari 1.500 kargo LNG kepada konsumen di Indonesia dan Asia.
Tangguh LNG juga berkomitmen memberikan manfaat jangka panjang kepada para pemangku kepentingan, termasuk mitra dan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya.
Program sosial Tangguh mencakup bidang kesehatan, pendidikan, tata kelola pemerintahan, pengembangan masyarakat Papua dan Papua Barat, serta program pengembangan kewirausahaan bagi masyarakat asli.
Hingga saat ini, Tangguh LNG telah menginvestasikan lebih dari USD40 juta (setara Rp597,4 miliar) dalam program sosial tersebut. Tangguh LNG juga telah membentuk pusat jasa pengembangan bisnis di Bintuni yang mendukung dan memberikan pelatihan kepada perusahaan lokal di Bintuni.
Saat ini, terdapat 14 perusahaan lokal yang memiliki kontrak dengan Tangguh LNG, dengan nilai kontrak mencapai sekitar USD49 juta (setara Rp731,8 miliar)
Tangguh LNG berupaya membangun kemandirian dan keberlanjutan ekonomi masyarakat asli melalui pelatihan kewirausahaan bagi pemilik bisnis lokal. Pelatihan ini mencakup bidang pemeliharaan AC, produksi garmen, dan perikanan dengan melibatkan anggota masyarakat dari suku-suku asli di wilayah Teluk Bintuni.
“Berawal dari semangat memberdayakan anak-anak muda di Fakfak, Papua Barat, saya akhirnya bertemu dengan BP dan mencoba mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan hasil alam tanah Papua. Industri pengalengan ikan yang kami jalankan bersama BP memanfaatkan hasil ikan dari nelayan lokal dan petani sebagai bahan bumbu olahan,” kata Direktur PT Papua Kreasi Sejahtera-Raja Laut, Abdul Wahab Iha, yang bekerja sama dengan Tangguh LNG untuk program kewirausahaan, dalam rilis yang diterima LinkPapua.com, Sabtu (20/5/2023).
“Ikhtiar kami adalah memajukan masyarakat melalui keberlanjutan ekonomi yang dijalankan oleh anggota masyarakat itu sendiri. Jika bukan anak muda Papua yang berjuang untuk memajukan Papua, maka siapa lagi?” tambah Awi, sapaan akrabnya.
Melalui Papua Kreasi Sejahtera-Raja Laut, Awi sebagai salah satu pemasok produk laut dan pertanian bagi katering Tangguh telah menyediakan ratusan ton produk tersebut tiap tahunnya.
Di bidang pendidikan dan pengembangan keterampilan, Tangguh LNG telah berperan dalam pengembangan tenaga kerja Papua melalui program pelatihan dan beasiswa. Sejak 2008, telah memberikan beasiswa kepada 1.350 siswa lokal di tingkat SMA dan universitas.
Lebih dari 200 orang Papua juga telah menerima pelatihan sebagai teknisi, pengelas, scaffolder, dan operator rigger antara 2015 dan 2017. Program pemagangan teknisi Tangguh LNG dengan durasi pelatihan selama tiga tahun di Ciloto, Jawa Barat, telah meluluskan lebih dari 110 lulusan asal Papua dan Papua Barat yang sekarang bekerja sebagai teknisi bersertifikasi internasional di Tangguh LNG.
Pelatihan ini telah memberikan kesempatan bagi peserta program dari Papua Barat untuk mengembangkan diri secara pribadi dan profesional. Tujuan program ini adalah untuk mengasah bakat lokal dan memenuhi komitmen Tangguh LNG untuk mempekerjakan 85 persen tenaga kerja dari Papua dan Papua Barat pada 2029.
Peserta program ini berasal dari daerah Teluk Bintuni, Fakfak, Manokwari, dan Sorong. Mereka mengikuti pelatihan teknis komprehensif serta meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, matematika, dan ilmu pengetahuan. Pusat pelatihan yang dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti laboratorium simulasi komputer, kilang LNG skala kecil, area akomodasi, bengkel, ruang kelas, dan klinik kesehatan, telah menjadi tempat bagi mereka untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
“Program pemagangan ini merupakan peluang yang luar biasa bagi saya. Saya merasa terpanggil untuk mengembangkan diri dan membangun karier di industri migas. Melalui program ini, saya telah mendapatkan pengetahuan teknis yang komprehensif dan pelatihan intensif. Saya sangat bersemangat untuk mewujudkan impian saya dan membuktikan bahwa orang Papua juga bisa meraih kesuksesan,” ujar Binduki Sanera, salah satu peserta program dari batch kedua.
Axl Feilino Himan Bau, seorang alumni program pemagangan membagikan pengalamannya. “Awalnya, saya bermaksud melanjutkan kuliah, namun ketika mendengar tentang program pemagangan Tangguh LNG, saya merasa tertarik. Menjalani program ini tidaklah mudah, tantangan terbesar adalah beradaptasi dengan program dan lingkungan baru. Namun, dengan tekad yang kuat, kami berhasil melewati tahun pertama yang penuh pengenalan terhadap dunia migas. Tiga tahun telah berlalu, dan kami sekarang mendapatkan kesempatan untuk bekerja di Tangguh LNG bersama keluarga BP Indonesia,” ungkapnya.
Jein Wayuri, seorang alumni program pemagangan turut berbagi cerita. “Saya harus melalui berbagai tahap tes dan akhirnya berhasil lolos bersama 39 teman lainnya. Setelah itu, kami dikirim ke Ciloto dan menjalani program pemagangan selama tiga tahun di sana. Saya belajar banyak tentang dunia industri migas dan cara menghadapi tantangan dalam pekerjaan nanti. Sebagai putra daerah, saya yakin bahwa jika saya bisa berhasil, maka saudara-saudara juga memiliki potensi yang sama,” bebernya.
Ketiga anak Papua tersebut merupakan bagian dari lebih dari 110 lulusan program pemagangan teknisi intensif yang bekerja di Tangguh LNG, dengan 72 persen dari pekerja berasal dari Papua. Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, mereka berharap kisah mereka menjadi inspirasi bagi semua orang bahwa kerja keras, disiplin, dan dedikasi tinggi akan membawa hasil positif bagi diri sendiri, keluarga, dan komunitas sekitar.
Tangguh LNG tetap berkomitmen untuk membantu mengembangkan talenta lokal. Program-program lain, seperti program beasiswa untuk berbagai jenjang pendidikan dan pelatihan teknis, juga sedang berjalan untuk maksimalkan partisipasi dalam mengembangkan potensi tenaga kerja lokal. (*/Red)
