27.2 C
Manokwari
Sabtu, April 27, 2024
27.2 C
Manokwari
More

    Derek Ampnir Libatkan 10 Peneliti Unipa Kaji Dokumen RPB 2021 di 14 Kab/Kota

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua.com – Pemprov Papua Barat melibatkan 10 akademisi Universitas Papua (Unipa) untuk mengkaji potensi bencana di 14 daerah. Para peneliti ini akan turun dan merangkum upaya mitigasi yang efektif.

    Hal ini disepakati dalam rapat penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RDP) tahun 2021, di Aston Niu Hotel, Sabtu (6/11/2021). Rapat dimotori BPBD Papua Barat.

    Tim ini direncanakan akan melaksanakan kajian di 14 kabupaten/kota dalam waktu dekat. Masing-masing akademisi akan didampingi tim BPBD dan Bappeda. Tiap tim terdiri dari 2 orang.

    Baca juga:  Elektabilitas Pilpres 2024: Ganjar, Prabowo, dan Anies Bersaing Ketat

    “Bapak Sekda sebagai atasan langsung BPBD Papua Barat akan menyurat ke pimpinan daerah sebelumnya, di kab/kota sebelum turun. Jadi koordinasi dengan pemda tetap dilakukan lebih awal,” jelas Kepala BPBD Papua Barat Derek Ampnir.

    Menurut Ampnir, tim akan melakukan pemetaan potensi bencana. Ia memperkirakan kajian tim nanti lebih rumit. Sebab wilayahnya cukup luas dan untuk menjangkau seluruhnya membutuhkan waktu.

    “Namun diharapkan bisa merangkum secara keseluruhan. Hasil kerja tim ini juga menentukan upaya kita dalam memetakan wilayah bencana ke depan. Lewat dokumen RPB ini akan menjadi panduan bagi masyarakat sekitar untuk memperkuat sistem pemerintahan guna meningkatkan efektivitas pelayanan penanggulangan bencana,” papar Ampnir.

    Baca juga:  Tongkonan Berdiri di Manokwari, Ketua IKT: Ini Impian Puluhan Tahun

    Ampnir mengemukakan, pelibatan para peneliti sangat krusial. Sebab akan memberi kajian dalam dokumen kebencanaan nanti.

    “Ini sangat penting mengingat Papua Barat rentan dengan bencana. Dalam dokumen ini nantinya akan menjadi panduan bagi pemerintah dan masyarakat sipil,” jelasnya.

    Artinya lanjut Ampnir, dalam dokumen itu sudah memuat pemetaan berbagai potensi kerentanan dan risiko bencana dan bahayanya. Selain itu, kajian tadi memuat sumberdaya, yang bisa digerakkan dan dimanfaatkan dalam mengurangi berbagai risiko dan bahaya dari bencana tersebut.

    Baca juga:  Donor Darah Kodam Kasuari Jelang HUT Ke-76 TNI Target 500 Kantong

    “Karena dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana memerlukan suatu penataan dan perencanaan yang matang, terarah dan terpadu. Hal ini dimulai dari review dokumen rencana penanggulangan bencana, ancaman apa saja yang ada di wilayahnya, dampak dan risiko yang ditimbulkan dari bencana tersebut. Siapa saja yang terpapar dan terancam? Kelompok mana saja yang paling terdampak? Ini semua akan dikaji dan dirangkum nanti,” imbuh Ampnir. (LP2/red)

    Latest articles

    KPU Teluk Bintuni Siap Hadapi Gugatan Pileg, Digelar 3 Mei

    0
    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- KPU Teluk Bintuni membuka kotak suara untuk dijadikan alat bukti dalam sengketa Pileg 2024. Pembukaan kotak suara dilakukan di Kantor KPU, Jumat...

    More like this

    Kunker Bupati Petrus Kasihiw ke Beberapa Lokasi: Perkuat Infrastruktur dan Ekonomi Lokal

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com-Bupati Teluk Bintuni, Dr. Ir. Petrus Kasihiw, MT., melakukan kunjungan kerja yang bertujuan...

    Tanggapi Aksi Pemalangan oleh Pencaker, Bupati Kasihiw: Stop Bikin Gerakan Tambahan!

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com - Bupati Teluk Bintuni, Dr. Ir. Petrus Kasihiw MT, memberikan tanggapan terkait...

    400 Casis Bintara Jalani Rikkes Tahap I Di Polda Papua Barat

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Sebanyak 400 calon siswa (casis) bintara polri peserta seleksi pada penerimaan terpadu tahun...