26.8 C
Manokwari
Sabtu, April 27, 2024
26.8 C
Manokwari
More

    Wawancara Finalis 99 Top Sinovik, Kapoda Papua Barat Jabarkan Rubai Koteka

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Kapolda Papua Barat (PB), Irjen Pol Dr. Tornagogo Sihombing, S.I.K., M.Si., memaparkan sebuah program yang tujuannya membangun pendidikan informal untuk anak-anak Kokoda di Kota Sorong.

    Karya itu bernama program inovasi Rumah Belajar Masyarakat Kokoda Klawasi atau Rubai Koteka. Selama ini program tersebut dijalankan oleh Bhabinkamtibmas Klawasi, Bripka Sandry Yusuf Rante Datu.

    Kapolda secara rinci menjabarkan program inovasi ini kepada 11 Tim Panel Independen Reformasi Birokrasi Nasional dalam kegiatan bertajuk Wawancara Finalis 99 Top Sinovik atau Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik yang digelar Kemenpan-RB. Kegiatan ini digelar secara virtual, Jumat (9/7/2021).

    Kapolda mengatakan bahwa inovasi Rumbai Koteka adalah program yang berlokasi di Kelurahan Klawasi, Distrik Sorong Barat, dengan mayoritas masyarakat dari Suku Kokoda.

    Kapolda menuturkan, Bhabinkamtibmas Klawasi memelopori program inovasi Rumbai Koteka sebagai sebuah solusi dalam menghadapi tiap permasalahan. Ada banyak kegiatan yang berjalan dalam program ini.

    Baca juga:  Beredar Kabar Pembunuhan di Wosi, Polisi: Hoax, yang Benar Lakalantas

    “Tersedianya rumah belajar bagi anak-anak usia sekolah di Kelurahan Klawasi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan calistung bagi anak-anak yang tidak mampu, buta aksara, serta putus sekolah. Melalui kegiatan bernyanyi, menari, olahraga, dan bahasa daerah sebagai komunikasi yang dilakukan terhadap murid-muridnya dengan menggunakan media belajar seperti buku cerita bergambar, mendongeng dan warna kesukaan untuk mengetahui karakter anak,” jelas Kapolda.

    Berdasarkan data, diketahui bahwa banyak anak-anak tidak mampu, putus sekolah, dan buta aksara yang terlibat beberapa jenis tindak pidana yang berdampak pada terciptanya konflik sosial.

    “Setelah program inovasi Rumbai Koteka berjalan, pengendalian sosial pada perilaku kekerasan berhasil dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari turunnya angka kriminalitas yang dilakukan oleh anak pada tahun 2017 terjadi 40 kasus dan pada tahun tahun 2020 mengalami penurunan yaitu 10 kasus,” jelasnya.

    Baca juga:  7 Tersangka Penyerangan Pos Wariori Sanggeng Jadi DPO

    Dikatakan bahwa implementasi program tersebut sebelumnya melalui pendekatan dengan berbagai tokoh berdasarkan kearifan lokal yang hidup di masyarakat Kokoda.

    Program ini dibantu oleh Yayasan Kesehatan Masyarakat dan untuk program kelas jauh. Adapun buku bacaan diperoleh dari para relawan Pustaka Bergerak Indonesia.

    “Saat ini rumah belajar telah berkembang dan berada pada tiga lokasi di Kelurahan Klawasi, Distrik Sorong Barat, dengan jumlah murid sebanyak 120 orang. Adanya komitmen dan dukungan pimpinan, melanjutkan kolaborasi antara para penggiat dan komunitas literasi, berkolaborasi dengan pihak pemda,” tambah Kapolda.

    Kapolda berharap, ke depan untuk keberlanjutan program inovasi Rumbai Koteka diperlukan sejumlah program lain, yakni kerja sama antara Polri dan SD Al-Mujtahidin.

    Bripka Sandry Yusuf Rante Datu selaku Bhabikamtibmas mengatakan, program yang digagas sejak 2017 ini mendapatkan berbagai kendala, salah satunya adalah perpindahan orang tua dari satu tempat ke tempat lain atau saat orang tua hendak ke kebun kerap diikuti oleh anak-anak.

    Baca juga:  Dugaan Korupsi Kesbangpol Mansel Masuk Tahap II, PS Ditahan di Rutan

    “Ini yang jadi kendala selama ini sehingga kami sulit memantau perkembangan anak-anak,” ungkap dia.

    Selama ini, kata Yusuf, anak-anak usia 6 sampai 10 tahun yang ikut didik di rumah baca Rumbai Koteka ketika sudah mengenal huruf, tulis baca, dan hitung akan direkomendasikan sekolah lanjutan formal di SD Al-Mujtahidin.

    Dalam kegiatan ini turut dihadiri Kapolres Sorong Kota, AKBP. Ary Nyoto Setiawan, S.IK., M.H., Kepala Biro Rena Polda Papua Barat, Kombes Pol S. Budi Prasetiyo, sejumlah perwakilan Yakesma serta perwakilan SD Al-Mujtahidin Kota Sorong.

    Ada pula para Tim Panel terdiri dari Prof. Dr. J.B. Kristiadi, Prof. Dr. Siti Zuhro, Prof. Dr. Eko Prasojo, Dadan S. Suharmawijaya, Sri Haruti Indah Sukmawati, Haris Turino, Erri R. Harjapameko, Neneg Goenadi, Tulus Abadi, Rudiarto Sumarwono, dan Nurjaman Mochtar. (Lp3/Red)

    Latest articles

    KPU Teluk Bintuni Siap Hadapi Gugatan Pileg, Digelar 3 Mei

    0
    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- KPU Teluk Bintuni membuka kotak suara untuk dijadikan alat bukti dalam sengketa Pileg 2024. Pembukaan kotak suara dilakukan di Kantor KPU, Jumat...

    More like this

    Januari-April Kejari Teluk Bintuni Tangani 33 Kasus Pidana Umum, 15 Inkrah

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Pidum) Boston Siahaan mengatakan, sepanjang Januari hingga...

    Hilang Saat Berburu, Yahya di Temukan Meninggal di Hutan Anggori

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Sempat dinyatakan hilang saat berburu, seorang warga bernama Yahya ditemukan meninggal dunia...

    Polisi Ringkus 5 Kawanan Pengedar Ganja di Teluk Bintuni

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Polres Teluk Bintuni meringkus lima anggota jaringan pengedar narkoba dalam operasi penangkapan...