MANOKWARI, LinkPapua.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Kabupaten Manokwari melaksanakan sosialisasi Kelompok Kerja (Pokja) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Distrik Manokwari Selatan, Jumat (20/1/2023).
Wakil Bupati (Wabup) Manokwari, Edi Budoyo, mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari berkomitmen mewujudkan Manokwari bebas stunting. Dia menyebut bahwa penurunan stunting sudah menjadi agenda nasional.
“Faktor penting dalam pelaksanaan program penurunan stunting adalah data yang menjadi rujukan. Komitmen pemda bersama stakeholders lainnya bersama menangani permasalahan stunting,” ujar Edi.
Edi mengajak kepada orang tua untuk mempersiapkan pertumbuhannya anak sejak dini. “Saat ini angka stunting di Manokwari sekitar 22 persen dari jumlah penduduk. Kita upayakan agar di tahun 2024 mendatang menurun hingga 14 persen. Untuk mewujudkan itu pemda tidak bisa sendiri,” katanya.
Dia juga mengimbau agar petugas puskesmas dan kader posyandu dapat melaksanakan pendataan balita stunting. Sejumlah aspek ditengarai menjadi penyebab masih tingginya angka stunting di Manokwari, seperti faktor lingkungan, faktor, hingga geografis.
Sementara, Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera DPPPAKB Manokwari, Martha Maria Pattipelohy, mengatakan untuk Distrik Manokwari Selatan terdapat 43 balita berisiko stunting yang 20 di antaranya dalam pengawasan.
“Percepatan penurunan stunting memerlukan keterlibatan seluruh stakeholders. Pemda sudah membentuk tim di tingkat distrik dan kampung untuk melakukan pengawasan tersebut,” ujarnya. (LP3/Red)