MANOKWARI, Linkpapua.com – Pedagang dan nelayan di Pasar Ikan Sanggeng, Kabupaten Manokwari, mogok jualan, Senin (10/10/2022). Sulitnya mendapatkan bahan bahan minyak (BBM) untuk melaut jadi penyebab.
Warga yang datang ke pasar untuk hendak membeli keperluan pun terpaksa kembali dengan tangan hampa. “Kenapa ditutup, Ibu? Belum buka, kah? kata seorang warga di pintu masuk warga.
“Tutup. Masih libur. Penjual ikan masih pergi demo di Kantor Bupati,” jawab salah seorang di pasar.
Marthina Ranuweri, pengepul sekaligus penjual ikan mengaku para pedagang tengah mengadukan kesulitan mendapatkan BBM ke Kantor Bupati dan DPRD Manokwari.
“Teman-teman masih demo di DPRD dan Kantor Bupati,” ucap Marthina.
Andre Tuarisa, nelayan yang menjual hasil tangkapan di pasar ini mengaku aspirasi yang dibawa ke pemerintah daerah adalah penambahan kuota BBM.
“Kita ketemu dengan DPRD lalu menyampaikan aspirasi bahwa kuota yang diberikan itu tidak cukup. Perlu ada upaya penambahan yang diusulkan. Kuota BBM di Pertamina melimpah, tetapi di SPBN tidak cukup,” tutur Andre.
Kepala Pasar Ikan Sanggeng, Elia Mnsen, mengatakan kekurangan kuota BBM berdampak langsung bagi produktivitas para nelayan. “Kalau kuotanya hanya 100 KL sementara jumlah nelayan sekitar 3.000. Ini tidak cukup sehingga nelayan hanya akan turun melaut ketika mendapat BBM,” ucapnya.
Dia juga mengatakan, dengan kuota BBM yang terbatas di SPBN, pihak pengelola hanya bisa menyalurkan BBM dua kali dalam satu pekan.
Pantauan di lapangan, Senin siang aktivitas pasar mulai kembali normal seiring kembalinya warga nelayan dan pedagang dari aksi di Kantor Bupati dan DPRD Manokwari. (LP2/Red)