27 C
Manokwari
Senin, April 29, 2024
27 C
Manokwari
More

    HUT ke-52, DPN Korpri: 4,4 Juta ASN akan Terus Kawal Program Pemerintah

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua.com- Upacara memperingati Hari Ulang Tahun ke-52 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) digelar di halaman Kantor Gubernur Papua Barat, Rabu (29/11). Pj Gubernur Ali Baham Temongmere tampil sebagai inspektur upacara. Bertindak sebagai Komandan Upacara, Kepala Dinas Perhubungan Alberth Nakoh.

    Ali Baham saat membacakan sambutan tertulis Ketua Dewan Pengurus Korpri Nasional, Zudan Arif Facrulloh  mengatakan, Korpri adalah penguat NKRI. Dalam perjalanannya, peran 4,4 juta ASN yang ada saat ini berhasil mengawal berbagai program pemerintah.

    “Kita berhasil melewati pandemi lalu saat inimengendalikan inflasi dan stunting. Tahun 2024 stunting ditargetkan 14 persen bahkan kurang dari itu. Dan ASN punya peranan besar,” ujar Ali Baham.

    Selanjutnya, Ali Baham berbicara terkait agenda politik Pemilu 2024. Ali optimistis, ASN dan Korpri bisa netral dan terap tegak lurus dengan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

    “Orientasi Korpri menjaga persatuan dan kesatuan serta menjaga keutuhan NKRI sesuai Pancasila dan UUD 45. Korpri harus bebas dari intoleransi dan radialisme. Korpri ke depan harus terus menjadi pengungkit mesin birokrasi,” paparnya.

    Tugas korpri masih sangat banyak. Menurut Ali Baham, publik masih diperhadapkan dengan birokrasi gemuk. Sehingga dibutuhkan terobosan birokrasi yang efisien.

    Selain itu, dibutuhkan layanan digitalisasi yang merata di semua pemerintahan secara terpadu. Program utama Korpri adalah digitalisasi birokrasi, bantuan hukum, dan peningkatan kesejahteraan.

    Baca juga:  SMAN 1 Manokwari Jadikan P5 Sebagai Wahana Penguatan Karakter Siswa

    Zudan Arif: ASN Adalah Penguat Bangsa

    Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, KORPRI telah berusia ke-52. Korpri telah matang dan terbukti telah ikut mengawal pembangunan bangsa.

    “Momentum ulang tahun ke 52
    marilah kita jadikan sebagai upaya untuk meneguhkan KORPRI sebagai penguat NKRI dan pelindung ASN.
    Semua program tersebut tentunya tidak akan terlaksana dengan baik tanpa kerja-kerja yang optimal dari seluruh ASN,” terang Zudan

    Zudan lalu menuturkan bagaimana ASN terlibat dalam berbagai kondisi bangsa. Saat pandemi Covid-19, ASN berada di garda terdepan.

    “Dari keberhasilan Indonesia melewati Pandemi Covid-9 dengan baik sehingga dipuji khalayak internasional. Hingga program-program terobosan dan reformasi struktural yang telah berdampak positif ke masyarakat luas adalah bagian dari kerja keras para ASN,” jelasnya.

    Selain itu peran aktif para ASN
    anggota KORPRI dalam mengendalikan inflasi patut diapresiasi. Termasuk dalam merespons, program penanganan stunting.

    “Stunting secara bertahap dapat kita turunkan dan insya Allah
    tahun 2024 sudah sesuai target dapat mencapai 14% atau bahkan kurang dari itu. Sekali kagi perkenankan saya mengapresiasi dan berterima kasih atas dedikasi dan pengabdian 4,4 juta ASN dan seluruh keluarga besar Korpri,” paparnya.

    Menurut Zudan, dua faktor besar pengubah kehidupan ini harus disikapi oleh KORPRI. Saat ini dunia sudah digerakan oleh AI (Artificial inteleigence), IoT (internet of thing), Big Data, sistem dan algoritma pemrograman, coding, maupun verifikasi biometrik sehingga
    kita tidak bisa lagi menggerakan pemerintahan dengan cara-cara lama.

    Baca juga:  Pj Gubernur Ali Baham Wanti-wanti ASN Soal Disiplin: Hargai Waktu

    “Kita tidak boleh menyelesaiakan masalah saat ini dengan pendekatan masa lalu. Kita harus menyelesaikan
    masalah yang ada saat ini dengan pendekatan yang paling update. Digitalisasi dalam proses,
    hasil layanan dan marketing semua produk layanan pemerintahan sudah merupakan kebutuhan. Harapan masyarakat terhadap pemerintah semakin meningkat tajam. Masyarakat sangat berharap pemerintah memberikan pelayanan yang lebih cepat, lebih mudah, lebih
    akurat. Layanan saat ini sudah harus bisa diakses secara online, cepat dan tepat,” paparnya.

    Zudan menjelaskan, KORPRI memiliki peran penting dan strategis dalam membangun bangsa Indonesia. Ini merupakah salah satu wadah perekat dan pemersatu bangsa.

    “Melalui KORPRI, mari kita senantiasa berperan dengan meningkatkan kinerja, berkolaborasi dan bersinergi, serta menumbuhkan energi positif dalam setiap pelaksanaan tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang diamanahkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” ucapnya.

    Zudan juga mengingatkan tentang netralitas ASN. Menurutnya, orientasi KORPRI tetap tidak
    berubah yaitu untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta menjaga keutuhan NKRI. Zudan juga
    meminta keluarga besar KORPRI untuk terus menerus membentengi anggotanya dari intoleransi dan radikalisme.

    Baca juga:  Tren Ekonomi Papua Barat Membaik, RAPBD 2022 Dipatok Rp6,3 Triliun

    “Ibarat kendaraan, birokrasi adalah mesin yang mampu menggerakkan kendaraan tersebut. Maka sebagai “mesin”, birokrasi harus senantiasa dipastikan dalam kondisi prima,
    sehingga bisa menggerakkan kendaraan menuju tujuan yang dicita-citakan,” katanya.

    Selanjutnya, Indonesia saat ini tengah mengalami pesatnya perkembangan teknologi melalui pertumbuhan aplikasi digital untuk menjawab
    kebutuhan sehari-hari. Manfaat dari tren itu bukan saja dialami oleh masyarakat perkotaan, tetapi juga oleh berbagai masyarakat di
    daerah pelosok.

    Di sektor pemerintahan juga tengah terjadi transformasi layanan tatap muka (tradisional) menjadi layanan digital. Menurut data pemerintah, terdapat lebih dari 27.000 aplikasi digital di seluruh kementerian, lembaga pada Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah.

    “Sayangnya mayoritas aplikasi digital tersebut tidak terintegrasi alias bekerja sendiri-sendiri, bahkan banyak yang tumpang tindih dan duplikasi.
    Berkaitan dengam hal tersebut, Pemerintah telah meluncurkankebijakan mengenai
    Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang bertujuan untuk mendorong keterpaduan dan efisiensi penyampaian pelayanan berbasis digital,” kata Zudan.

    Namun, implementasi
    SPBE masih menghadapi tantangan di berbagai sisi, terutama salah kaprah penyamaan upaya digitalisasi pemerintah dengan pembuatan aplikasi. Akibatnya, publik ataupun ASN masih dihadapkan dengan proses birokrasi yang gemuk (excessive bureaucracy).

    Hal inilah yang menyebabkan mengapa kini pemerintah harus mengutamakan interoperabilitas antar aplikasi digital existing. (LP1/red)

    Latest articles

    PERKARA Gelar Malam Kreativitas di Waisai: Ajang Unjuk Seni-Budaya   

    0
    RAJA AMPAT, Linkpapua.com- Perkumpulan Kreatif Anak Raja Ampat (PERKARA) dan Komunitas Pemuda Kota Waisai, menggelar malam kreativitas di Waisai, Sabtu (27/4/2024). Ajang ini menjadi momen...

    More like this

    KPU Teluk Bintuni Siap Hadapi Gugatan Pileg, Digelar 3 Mei

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- KPU Teluk Bintuni membuka kotak suara untuk dijadikan alat bukti dalam sengketa...

    Melkias Werinussa Ungkap Sederet Rencana Strategis Pemprov PB Jelang Perpindahan IKN

    MANOKWARI, linkpapua.com- Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah Provinsi Papua Barat Melkias Werinussa membeberkan sederet...

    HUT Wondama ke-21, Bupati Hendrik Boyong Pejabat-ASN Belanja ke Pasar Sentral Iriati

    WASIOR, linkpapua.com- Kabupaten Teluk Wondama merayakan HUT ke-21 dengan berbagai cara. Salah satunya dengan...