28.3 C
Manokwari
Selasa, April 29, 2025
28.3 C
Manokwari
More

    Kejaksaan Tahan Dua Tersangka Pengadaan Angkutan Perdesaan Dishub Teluk Bintuni

    Published on

    BINTUNI, Linkpapua.com—Dua tersangka pengadaan 2 unit angkutan perdesaan (Angdes) pada Dinas Perhubungan Kabupaten Teluk Bintuni, AA dan FL resmi ditahan oleh Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Teluk Bintuni.

    Penahanan kedua tersangka ini dilakukan sejak Rabu (21/6/2023). Kini, AA dan FL sudah mendekan di Rumah Tahanan (Rutan). Diketahui, anggaran pengadaan 2 unit angkutan desa ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Perhubungan (Dishub) Tahun Anggaran 2021, senilai Rp1,325 miliar.

    “Pasal yang dilanggar oleh para tersangka yakni Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 Undang Undang Tindak Pidana Korupsi. Juga Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang Undang Tipikor,” Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Teluk Bintuni Yusran Baadilla, Kamis (22/6/2023).
    Didamping Kepala Seksi Intelijen, Stevy Ayorbaba, dijelaskan bahwa para tersangka ini akan ditahan selama 20 hari (21 Juni-10 Juli) guna menjalani pemeriksaan intensif.

    Baca juga:  BPJS Kesehatan Gandeng Kejari Teluk Bintuni Tagih Tunggakan Iuran Perusahaan Nakal

    Dalam penanganan perkara dugaan korupsi angdes Dishub ini, penyidik kejaksaan telah memeriksa sebanyak 12 orang saksi, termasuk Kepala Dinas Perhubungan, Victor E. Ririhena selaku Kuasa Pengguna Anggaran, Bendara Pengeluaran Dinas, Arizal Kokop dan Beata K. Sikteubun selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

    Baca juga:  Proyek Jaringan Pipa Air di Bintuni Rusak Delineator, Dishub: Ada Pidananya

    Dari hasil penyelidikan dan penyidikan terhadap proyek pengadaan Angdes), terkuak fakta bahwa, AA merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan FL selaku pihak ketiga yang mengerjakan proyek tersebut dengan menggunakan bendera CV Biti Onar milik IR.

    Selanjutnya, IR mendapatkan komitmen fee sebesar Rp35.592.000. Dalam pelaksanaannya, FL memesan 2 unit mobil merek Mitsubishi Triton dari PT Fardana Berlian Papua. Namun tersangka FL hanya membayar satu unit mobil senilai Rp410 juta pada November 2021.
    Akibat perbuatan para tersangka, negara dirugikan senilai Rp386, 477,274, Penghitungan kerugian ini berdasarkan hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Papua Barat.

    Baca juga:  Bupati Markus Waran: TMMD Wujud Pengabdian TNI kepada Masyarakat

    Yusran Baadillah mengimbau, masyarakat yang melakukan kegiatan menggunakan anggaran negara, harus lebih cermat dan bijak sesuai dengan ketentuan prosedur yang berlaku. (LP5/Red)

    Latest articles

    Bupati Bintuni Luncurkan Program Menyala Internetku, Perluas Akses Pendidikan

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com - Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, meluncurkan program Menyala Internetku di tiga distrik, yakni Kamundan, Wamesa, dan Merdey. Program ini menjadi...

    More like this

    Vatikan Umumkan Paus Fransiskus Dimakamkan 26 April

    VATICAN CITY, LinkPapua.com - Vatikan secara resmi menetapkan Sabtu (26/4/2025) sebagai tanggal pemakaman Paus...

    Arus Mudik 2025 Lancar, PBNU Puji Kinerja Polri dan Jajaran Perhubungan

    JAKARTA, LinkPapua.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi atau Gus...

    Gubernur Papua Barat Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung PAUD Efrata Wosi

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, meletakkan batu pertama pembangunan gedung PAUD...