27 C
Manokwari
Senin, April 29, 2024
27 C
Manokwari
More

    Fatem Soroti TPU Amban: Over Kapasitas, tak Layak Digunakan

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua.com- Ketua Karang Taruna Kelurahan Amban, Markus Fatem menyoroti keberadaan tempat pemakaman umum (TPU) di kampung Dowansiba Amban. TPU tersebut sudah over kapasitas.

    “Sangat tidak layak sekali untuk digunakan kuburan ini sudah over kapasitas,” tulis Markus Fatem dalam keterangan tertulisnya yang kepada media ini, Selasa (1/3/2022).

    Menurut Markus Fatem, yang ia maksud dengan over kapasitas yakni soal aset dan pengelolaannya yang tidak maksimal.

    “Over kapasitas yakni lahan sudah penuh jadi salah satunya aset adalah tanah adat. Yang kedua adalah sistem pengelolaan data orang meninggal yang dibukukan di TPU ini sangat minim informasi,” jelas Fatem.

    Baca juga:  Disebut tak Punya Terobosan di Sorong Raya, ini Respons Robert Kardinal  

    Terkait dengan hal itu, Markus Fatem menyatakan siap menyurati Pemerintah Kabupaten Manokwari. Ia mengatakan, pihaknya akan menyampaikan kondisi di TPU tersebut dan solusi yang kemungkinan harus ditempuh.

    “Sebagai ketua pemuda Amban saya siap laporkan hal ini ke Bupati Manokwari. Proposalnya dalam waktu dekat saya antar untuk diproses lebih lanjut,” beber Markus.

    Markus menjelaskan sejarah pembentukan kuburan Amban dibuka sejak tanggal 21 Juni 1959 atas izin pemilik hak ulayat tanah adat saat itu yakni Yansen Mandacan dan Wihelmus Mandacan. Keduanya adalah opa eang dan kakek dari Obby Mandacan, pemilik
    hak ulayat kuburan Amban saat ini.

    Baca juga:  Kukuhkan Anggota Paskibraka, Wabup Teluk Bintuni: Buat Bangga Tanah Sisar Matiti!

    “Berdasarkan catatan sejarah tua dan laporan-laporan murid sekolah minggu dari Mansinam tahun 1890-1962 dilaporkan bahwa telah diadakan ibadah pemakaman seorang anak kecil warga Belanda dari ayahnya bernama Korneles Weidemma di Amban pada tanggal 21 Juni 1959. Sebab pendaratan Injil
    Tuhan di Pantai Amban tepatnya pada tanggal 11 Februari 1897. Tim yang membawa dan mendaratkan injil TUHAN di pantai Amban beranggotakan 4 (empat) orang. Yakni guru jemaat Petrus Kafiar, Pdt. Y. L. van Hasselt, Pdt Davit Keiser, dan Korneles Weyser. Jemaat Amban telah ditahbiskan pada tanggal 21 November 1961 oleh Pendeta Karel Wengge dengan nama Jemaat Elim Amban dan merupakan gereja mula-mula di Amban,” paparnya.

    Baca juga:  Sehari, Lakalantas Telan Tiga Korban Tewas di Tiga Lokasi Berbeda

    Dalam perkembangannya pelayanan dan jumlah jemaat yang semakin bertambah sehingga dibangun gedung gereja yang baru pada tanggal 4 Oktober 1970. Bangunan ini diresmikan pada tanggal 24 November 1974 oleh Bupati Daerah Tingkat II Manokwari AS Onim.

    Ini sekaligus menjadi awal perubahan nama dari Jemaat Elim Amban menjadi Jemaat Petrus Amban. (LP2/red)

    Latest articles

    PERKARA Gelar Malam Kreativitas di Waisai: Ajang Unjuk Seni-Budaya   

    0
    RAJA AMPAT, Linkpapua.com- Perkumpulan Kreatif Anak Raja Ampat (PERKARA) dan Komunitas Pemuda Kota Waisai, menggelar malam kreativitas di Waisai, Sabtu (27/4/2024). Ajang ini menjadi momen...

    More like this

    PERKARA Gelar Malam Kreativitas di Waisai: Ajang Unjuk Seni-Budaya   

    RAJA AMPAT, Linkpapua.com- Perkumpulan Kreatif Anak Raja Ampat (PERKARA) dan Komunitas Pemuda Kota Waisai,...

    Pantau Kamtibmas, Kapolda Gelar Tatap Muka dengan Masyarakat Maybrat

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johnny Eddizon Isir, S.I.K, M.T.C.P. melaksanakan kunjungan kerja...

    Pasca-Lebaran Harga Kebutuhan Pokok di Manokwari Perlahan Naik

    MANOKWARI, linkpapua.com- Pasca-Lebaran Idul Fitri harga sejumlah komoditas pangan di Manokwari perlahan merangkak naik....