29.1 C
Manokwari
Jumat, April 26, 2024
29.1 C
Manokwari
More

    Ini Elis Bawola, Balita 4 Tahun dari Wondama yang Alami Pembengkakan Kepala-Perut

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Elis Bawola, seorang balita perempuan di Kampung Iriati, Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, menderita penyakit yang menyebabkan pembengkakan pada kepala dan perutnya. Penyakit ini diderita Elis sejak berusia 9 bulan.

    Saat ini Elis hanya bisa terbaring. Tubuhnya ringkih. Hanya sepatah dua patah kata yang bisa terucap dari mulutnya. Ia lebih banyak berisyarat.

    “Kalau capek baring, saya gendong lagi,” tutur Yemima Marani (35), ibu Elis saat ditemui di RSUP Papua Barat, Kabupaten Manokwari, Jumat (11/11/2022).

    Menurut Yemima, Elis sempat dirujuk ke salah satu rumah sakit di Jayapura, Papua. Namun, kondisinya tak kunjung membaik.

    Yemima juga sudah tak ada biaya untuk meneruskan pengobatan Elis di Jayapura. Akhirnya ia memilih membawa pulang sang anak.

    “Setelah balik dari rumah sakit di Jayapura, kami rawat di rumah. Kami rawat seadanya. Kami pasrah,” terang dia.

    Baca juga:  Trabas Bersama Dominggus Mandacan Lewati Rute Ekstrem 20 Kilometer

    Kata Yemima, sebenarnya ia diminta untuk membawa kembali Elis di Jayapura. Namun, ia menolak karena alasan biaya.

    “Saya tidak mau karena selain tidak ada keluarga, bagaimana biaya kami selama dirawat di sana. Saya sudah tak punya uang,” ucap Yemima.

    Tempo hari waktu pengobatan di Jayapura, ia mendapat bantuan Rp10 juta. Saat itu sempat dilakukan tindakan operasi. Dokter memasang selang di tubuhnya. Selang itu menghubungkan kepala dengan saluran kemih untuk menyedot cairan dari kepala.

    “Sebenarnya kami diminta bertahan di sana. Tapi itu tadi. Kami sudah kehabisan biaya. Ya, saya memilih pulang,” ucapnya.

    Dari kondisinya, Elis masih cukup aktif. Ia masih bisa merespons. Meski hanya dengan bahasa tubuh.

    Keterbatasan ekonomi membuat Yemima pasrah. Baginya, merawat Elis adakah pilihan satu-satunya. Suami Yemima, Yakop, seorang tukang ojek.

    Baca juga:  Sambut Baik Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga, Suriyati Faisal: Untuk Tingkatkan Imunitas Nakes

    Penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari. Akibatnya, Elis tak ditunjang oleh asupan gizi yang cukup.

    “Suami saya hanya tukang ojek, sesekali kalau ada kerja bangunan, dia ikut sebagai buruh. penghasilan suami apa adanya untuk biaya hidup saya dan anak-anak selama ini,” aku Yemima.

    Yemima sekarang membawa Elis ke RSUP Papua Barat di Manokwari. Di sana ia ditemani ponakannya untuk menjaga Elis.

    Suaminya tak ikut menemani karena harus mencari uang. Elis ditempatkan di bangsal anak.

    “Kemarin (tiga hari lalu) baru saja dilakukan operasi. Tindakan operasi itu untuk mengangkat lendir di perutnya, tetapi dokter disini merujuk ke Jayapura agar ganti selang didalam tubuhnya karena sudah tidak berfungsi,” ucap Yemima.

    Kata Yemima, menurut dokter, selang yang sudah berfungsi didalam tubuh anaknya menyebabkan penumpukan lendir di bagian perutnya.

    “Saya sebenarnya menolak untuk kembali ke Jayapura karena masalah biaya, hanya saja kemarin katanya ada yayasan yang menjamin. Saya ikut saja sebab terus terang kami tidak mampu membiayai” ucapnya.

    Baca juga:  Kapasitas Angkut Pesawat di Bandara Rendani Sudah Bisa 100%, ini Syaratnya

    Tak Ada Riwayat Benturan

    Elis mulai menunjukkan gejala sakit sejak berusia 9 bulan. Menurut Yemima, Elis tak punya riwayat jatuh atau benturan. Saat dalam kandungan, ia juga terbilang normal.

    Namun, tiba-tiba kepala mulai membengkak. Lalu perutnya mengalami kondisi serupa. Makin hari kondisi kian buruk. Tubuhnya kurus dan tak bisa lagi beraktivitas normal.

    “Awal 2022 baru ia dirawat di RS Wondama, tapi peralatan di Wondama tak memadai. Akhirnya dirujuk ke Jayapura,” katanya.

    Yemima hanya berharap Elis bisa sembuh. Apa pun caranya. Meski sadar ia tak punya biaya, tapi Yemima tak pernah putus asa demi kesembuhan Elis.

    “Kami pasrah. Kami berharap Elis bisa sembuh,” imbuhnya. (LP2/Red)

    Latest articles

    DK PWI Minta Hendry Ch Bangun dan 3 Pengurus Patuhi Sanksi...

    0
    JAKARTA, Linkpapua.com- Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (DK PWI) meminta Ketua Umum (Ketum) PWI Hendry Ch Bangun tidak berkelit dan menaati keputusan tentang sanksi...

    More like this

    DPC PKB Manokwari Bakal Buka Penjaringan Kepala Daerah Bulan Mei

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Dalam persiapan menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak November mendatang, DPC Partai Kebangkitan...

    Kebakaran Mini Market Swapen Akibat Korsleting Listrik

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Kebakaran mini market di kompleks swapen kelurahan Manokwari Barat pada Selasa petang...

    Dinilai Berdedikasi, PT Matahari Digital Printing Raih Award dari BPJS Kesehatan Manokwari

    MANOKWARI, linkpapua.com- PT Matahari Digital Printing meraih penghargaan dari BPJS Kesehatan Cabang Manokwari. Penghargaan...