26.8 C
Manokwari
Jumat, Maret 29, 2024
26.8 C
Manokwari
More

    Yasonna Laoly : Dulu Media Tutup Karena Rezim, Sekarang Imbas  Persaingan Digitalisasi dan Pandemi

    Published on

    JAKARTA, Linkpapuabarat.com -Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM), Yasonna Hamonangan Laoly menyebutkan, terdapat pola berbeda dalam kasus penutupan media saat ini dengan beberapa dekade silam.

    Saat beberapa dekade silam, kata dia, banyak media berhenti beroperasi karena ditekan dan diberedel oleh rezim.

    Pola itu berganti pada era saat ini. Media tutup setelah tertekan persaingan usaha imbas digitalisasi dan pandemi COVID-19.

    “Sebelumnya media tutup karena mendapatkan tekanan dari rezim, kini media tutup karena tekanan persaingan sesama perusahaan media, khusunya jaringan digital dan juga dalam setahun terakhir akibat pandemi COVID-19,” ujar Yasonna saat menjadi narasumber pada Konveksi Nasional Media Massa dalam rangka Hari Pers Nasional di Jakarta, Senin (8/2/21),

    Baca juga:  Stok Minyak Goreng Melimpah, Mendag Janjikan Harga Segera Turun

    Menurut dia, media cetak seperti Suara Pembaruan dan Indopos pada era saat ini, sudah menyampaikan salam perpisahan.

    Begitu pula tabloid Bola, majalah Hai, Suara Karya, dan Sinar Harapan telah menyampaikan perpisahan. “Berakhirnya masa terbit media cetak itu menjadi kado pahit menjelang HPN 2021,” ucap dia.

    Menurut Yasonna, fenomena tutupnya media akibat persaingan digital dan terpaan pandemi, tidak hanya terjadi di Indonesia.

    Baca juga:  Wapres Ma'ruf Amin Sebut Dialog Persuasif Solusi Terbaik Tangani Konflik Papua

    Di Australia per April 2020, diumumkan 60 surat kabar regional ditutup.  Khusus terpaan pandemi, kata dia, banyak perusahaan di luar media massa yang kesulitan beroperasi. Imbasnya mata anggaran promosi sebuah perusahaan dibatasi.

    Hal ini berimbas ke pendapatan media massa. Sebab, sumber pendapatan media massa banyak disumbang oleh iklan dari perusahaan lain. “Berkurangnya promosi atau iklan berdampak besar pada industri media di mana sebagian besar pemasukan dari sisi itu,” ujar dia.

    Baca juga:  Prof Azyumardi Azra Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Dewan Pers 2022-2025

    Dari situ, kata Yasonna, sebagian orang telah melihat bisnis media tidak lagi menguntungkan. Krisis akibat pandemi sangat signifikan tidak hanya ke kesehatan masyarakat, juga merembet ke ekonomi.  “Krisis ekonomi menghadirkan tekanan bagi media,” imbuhnya.

    Pada sesi kedua seminar ini, Menteri Hukum dan HAM,Yasonna Laoly sebagai keynote speaker. Pembicara lainnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Forum Pemred Kemal E Gani, Dirut PT Telkom Ririek Adriansyah dan Redaktur senior Harian Kompas Ninuk M Pambudy. (MCH/red)

    Latest articles

    Kepolisian Kembali Membuka Penerimaan Taruna Akpol T.A. 2024 

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com-Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat Kombes Pol. Ongky Isgunawan,S.I.K. mengatakan pendaftaran anggota Polri terpadu telah dibuka melalui situs resmi https://penerimaan.polri.go.id mulai...

    MUI Papua Barat Keluarkan Imbauan Untuk LDII

    More like this

    Menko Polhukam Dorong Produksi Karya Jurnalistik Berwawasan Kebangsaan

    JAKARTA,linkpapua.com- Rencana program Sosialisasi Pers Berwawasan Kebangsaan yang akan dilakukan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia...

    Putra Papua Piet Bukorsyom Resmi Dilantik jadi Kepala Kanwil Kemenkumham Papua Barat

    JAKARTA,linkpapua.com- Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly melantik 57 Pimpinan Tinggi Pratama di...

    Jokowi Digadang jadi Ketum Golkar, Sekjen Paulus: Ketua DPD se-Indonesia Tetap Inginkan Airlangga

    BALI, linkpapua.com- Presiden Joko Widodo digadang sebagai calon kuat Ketua Umum Partai Golkar. Namun...