26.7 C
Manokwari
Rabu, Mei 8, 2024
26.7 C
Manokwari
More

    Soal Kerusakan Jalan di Dataran Isim, Warga Sebut PT Megapura tak Peduli

    Published on

    MANSEL, Linkpapua.com- Kepala suku wilayah Kampung Duhugesa Benon Iba mengeluhkan sikap manajemen PT Megapura Mamberamo Membangun yang dinilai tidak peduli terhadap kepentingan masyarakat. Pihak perusahaan disebut mengabaikan kerusakan jalan di Dataran Isim.

    “Mereka tidak konsisten untuk menjaga ruas jalan Tahota-Isim agar masyarakat bisa nyaman melintas di ruas jalan tersebut. Belum lagi kita berbicara soal dukungan terhadap fasilitas umum lainnya. Jalan yang setiap saat kita lalui saja hampir tidak dipedulikan oleh mereka, padahal akses satu-satunya jalan yang kami bisa gunakan untuk beraktifitas keluar distrik,” kata Benon, Senin (28/3/2022).

    Benon menambahkan, pihak perusahaan biasanya hanya fokus di titik di mana mereka sedang melakukan penebangan. Perhatian mereka pun dinilai tidak berdampak secara umum melainkan hanya untuk pihak-pihak tertentu seperti pemilik hak lokasi yang sedang mereka olah.

    “Selesai dari situ ya selesai juga. Seperti apa kondisi masyarakat di sekitar bekas tebangan tidak dipedulikan lagi. Pada saat masih melakukan tebangan di lokasi masyarakat adat, yang diperhatikan juga hanya orang-orang tertentu saja, kalau secara umum seperti membantu fasilitas sekolah, atau gereja itu tidak ada,” ketusnya.

    Menanggapi hal tersebut, Manager PT Megapura Mamberamo Membangun Jantje J Hehanusa mengakui bahwa kegiatan sosial yang mereka lakukan memang belum seluas seperti yang disampaikan kepala suku wilayah Duhugesa. Namun, Jantje mengklaim bahwa pihak perusahaan tetap menjalankan kegiatan sosial kepada masyarakat namun sebatas apa yang diusulkan masyarakat.

    Baca juga:  Breaking News: Tabrakan di Distrik Prafi, Pengendara Motor Tewas

    Jantje juga membenarkan bahwa konsep kegiatan sosial yang mereka lakukan selama ini difokuskan kepada masyarakat yang mempunyai hubungan langsung dengan lokasi yang mereka olah.

    “Kita kalau melakukan kegiatan sosial itu di kampung-kampung yang berimbas penebangan RKT berjalan yaitu honor bulanan kepala kampung, kepala suku, karena katakanlah dong humas,” jelasnya.

    Namun kata Jantje, pihaknya bisa saja melakukan kegiatan sosial dalam bentuk fisik apabila ada permintaan. Menurutnya, salah satu kegiatan sosial yang mereka lakukan dalam bentuk fisik yaitu pembangunan 10 unit rumah dan satu unit gedung gereja di RK baru di Duhugesa sekitar tahun 2014/2015 lalu.

    “Hanya saja untuk saat ini wilayah Duhugesa meskipun masih masuk dalam areal konsesi perusahaan namun sudah dialihkan sebagai areal penggunaan lain (APL),” katanya.

    Jantje mengemukakan, sesuai pemahaman pihak perusahaan bahwa areal itu sudah diserahkan kepada masyarakat. Apabila masyarakat ingin mengolah kayu di areal tersebut maka kepengurusannya melalui dinas kehutanan.

    “Kalau dinas mengijinkan untuk mereka olah kayu ya mereka olah,” tambahnya.

    Terkait dengan ruas jalan Distrik Dataran Isim dengan jalan trans nasional Manokwari-Bintuni yang dikeluhkan warga, disebutkan Jantje bahwa itu masih berada di dalam kawasan HPH. Diakui bahwa pihak perusahaan tentunya berkewajiban untuk merawat jalan yang dimaksud agar masyarakat dan pihak perusahaan bisa terus merasa nyaman untuk memanfaatkannya.

    Baca juga:  Pernyataan Soal Tapal Batas Bintuni-Fakfak, Petrus Kasihiw Sebut Menteri Bahlil Arogan

    Namun, kata Jantje, dengan syarat tidak boleh ada yang melakukan penebangan liar di dalam areal perusahaan.

    “Jalan ini kan milik perusahaan, perusahaan kalau perbaiki ya jangan ada yang olah kayu di dalam areal perusahaan yang nantinya malah merugikan masyarakat dan perusahaan masuk keluar dengan trek sehingga jalan rusak,” tambah Jantje.

    Kekhawatiran terhadap truk saat mengangkut kayu akan memicu kerusakan jalan ini juga ditanggapi kepala suku Duhugesa. Menurut Benon potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh truk pengangkut kayu dan mobil lainnya tidak bisa dibandingkan dengan potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh perusahaan yang angkut material timbunan dari wilayah Isim. Sebab jumlah armada yang mereka gunakan jauh lebih banyak.

    “Kalau truk yang muat kayu ini kecil, yang angkut material ini kan mobil truk yang lebih besar ada. Terus yang truk kecil juga ada, mereka angkat material pake mobil banyak mereka angkat kurang lebih satu bulan. Kasian kalau truk kayu yang dijadikan alasan, cuma muat berapa kali saja satu bulan,” tambahnya lagi

    Disampaikan juga bahwa, perusahaan yang mengangkut material dari Isim yang akrab mereka kenal dengan nama PT. Sampurna sempat menimbun kembali kubangan jalan yang terjadi selama beroperasi. Namun kubangan tersebut hanya ditimbun dengan tanah sehingga tidak bertahan lama.

    Baca juga:  Ratusan Guru Unjuk Rasa di DPRD Bintuni, Tolak Hasil Seleksi Guru Kontrak

    “Waktu itu saya sudah bilang ke mereka, kalau pake tanah ini nanti dia hancur lagi, harus bikin seperti yang Kris Makaleuw bikin, waktu itu. Mereka bilang akan timbun batu setelah timbun tanah tapi setelah mereka hilang dari Tubes dong su tidak kembali lagi,” jelas Benon.

    Lebih lanjut Benon meminta agar pihak perusahaan tidak mencari kesalahan orang lain atas ketidakseriusan mereka membantu masyarakat dataran Isim untuk penyediaan sarana transportasi yang nyaman.

    ” Ade-ade dong yang turun ada kasih tahu kalau Kris sudah bantu perbaiki, tapi katanya bahan bakar habis jadi belum maksimal, mereka suruh saya ke PT. Sampurna untuk minta bantu solar tapi saya belum ada sempat” Terang Benon lagi.

    Informasi yang diterima media, ruas jalan tersebut sudah mulai diperbaiki. Perbaikan tersebut dilakukan oleh seorang pengusaha yang mereka kenal dengan nama Kris Makaleuw.

    Hanya saja pekerjaan perbaikan belum begitu maksimal. Karena alat milik pengusaha tersebut kekurangan bahan bakar.

    Dikonfirmasi melalui saluran teleponnya salah satu tokoh pemuda di wilayah dataran Isim, Ibrahim Iba menyampaikan bahwa saat ini sudah ada pengusaha yang tergerak untuk membantu mereka memperbaiki jalar yang rusak. Namun belum sepenuhnya bagus, hal tersebut juga dibenarkan oleh kepala suku Benon Iba. (LP6/red)

    Latest articles

    STIKIP Muhammadiyah Manokwari Buka Pendaftaran Maba Gelombang Kedua

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.com - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Muhammadiyah Manokwari membuka penerimaan mahasiswa baru (maba) untuk TA 2024/2025. Kampus akan membuka dua...

    More like this

    STIKIP Muhammadiyah Manokwari Buka Pendaftaran Maba Gelombang Kedua

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Muhammadiyah Manokwari membuka penerimaan...

    NasDem Mansel Tutup Penjaringan, 8 Bakal Cabup-Cawabup Bersaing

    MANSEL, LinkPapua.com - DPD NasDem Manokwari Selatan (Mansel) telah menutup pendaftaran penjaringan bakal calon...

    Frengki Mandacan Daftar di NasDem, PAN, dan PKS Maju Pilkada Mansel

    MANSEL, LinkPapua.com - Frengki Mandacan sejauh ini telah mendaftar di beberapa partai politik untuk...