BINTUNI, Linkpapua.com – Ikatan Keluarga Maluku (IKEMAL) Kabupaten Teluk Bintuni melakukan acara makan patita. Tradisi ini digelar untuk mempersatukan masyarakat Maluku pasca keributan yang terjadi di Kampung Kariuw di Pulau Haruku dan bentrok etnis di Kota Sorong.
Kegiatan makan patita digagas oleh Ikatan Pemuda Maluku (IPM) Kabupaten Teluk Bintuni. Acara dihadiri oleh Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw dan Ketua IKEMAL Gustav Manuputty.
Makan patita adalah tradisi kuliner atau makan bersama. Pada kesempatan itu Petrus Kasihiw yang juga sebagai sesepuh Maluku di Provinsi Papua Barat menyerukan agar masyarakat yang ada di tanah Maluku tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
“Saya Bupati Teluk Bintuni menyampaikan pesan moral kepada sodara Basudara yang ada di Nusa Ina, tanah Maluku. Juga yang ada di kota Sorong yang mana pada hari terakhir terjadi benturan-benturan , antarkeluarga, antar Kampung, antarsesama anak Maluku . Saya bagian dari anak Maluku yang ada di tanah rantau di Kabupaten Teluk Bintuni memohon dengan hormat dari unjung kaki sampai ujung kepala, dengan hormat memohon kepada sodara Basudara yang ada di Kota Ambon, di Maluku Tengah , Maluku Tenggara, bahkan dari ujung tenggara jauh sampai di Halmahera, mari kita jaga kebersamaan kita agar tercipta keamanan dan hubungan kekeluargaan tetap terjaga,” tandas Kasihiw.
Kasihiw yang berdarah Papua-Kei ini, mengaku prihatin dengan gesekan antaretnis yang terjadi di Sorong beberapa waktu lalu. Ia berharap peristiwa serupa tak lagi terulang.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua IKEMAL Teluk Bintuni Gustav Manuputty. Gustav berharap, warga Maluku di Papua membantu pemerintah menjaga kondusivitas.
“Saya menyampaikan kepada Ikatan Keluarga Maluku di Teluk Bintuni dan saya sampaikan kepada saudara-saudara kita yang ada di Kariuw, apa yang kalian rasakan di sana itu juga yang kami rasakan di sini. Ale rasa beta rasa,” sebut mantan Sekda Kabupaten Teluk Bintuni ini.
Gustav berharap anak-anak Maluku yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni agar memberi contoh yang baik. Hentikan aktivitas yang bisa memicu gesekan antaretnis.
“Setop sudah dengan hal-hal yang terjadi. Yang kita lihat beberapa tahun yang lalu. Ini semua menyengsarakan kita anak-anak Maluku. Begitu juga yang terjadi di Kota Sorong, kami juga mengimbau untuk sodara Basudara agar tetap tenang, mari kita jaga persatuan, kesatuan dan kebersamaan sesama anak Maluku,” pungkasnya. (LP5/Red)