28.6 C
Manokwari
Kamis, Oktober 10, 2024
28.6 C
Manokwari
More

    PCNU dan MUI Bintuni Menunggu Surat Resmi Terkait FPI

    Published on

    BINTUNI, Linkpapuabarat.com – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Teluk Bintuni, sepakat terhadap keputusan pemerintah pusat soal pembubaran organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI), 30 Desember 2020 lalu.

    Meski NU pusat belum mengeluarkan surat pernyataan terkait hal itu, pada prinsipnya PCNU Teluk Bintuni tetap mendukung kebijakan yang akan ditetapkan.

    “Kami sifatnya mengikuti kebijkan yang sudah diambil pengurus NU pusat. Tentunya keputusan pusat ditetapkan melalui kajian sebelum dipublish,” beber Ketua PCNU Kabupaten Teluk Bintuni Ashari, Kamis (7/1/2021).

    Baca juga:  PETRA Siap Kawal Kasus Kekerasan Seksual yang Libatkan Oknum Pejabat Pemkab Bintuni

    Senada, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Refideso, mengaku bel menerima surat atau petunjuk dari pengurus MUI pusat.

    Meski demikian, ia menilai pada prinsipnya apakah FPI dibutuhkan oleh Pemerintah atau tidak.

    “Ini yang patut dipahami di internal Umat Islam. Keberadaan sebuah organisasi sepanjang membantu kinerja pemerintah, dinilai sangat baik. Sebaliknya, ada penilaian tertentu jika dianggap bertolak belakang atau tidak sejalan dengan pemerintah,” bebernya.

    Baca juga:  Bertemu Warga Argosigemerai, Yohanis-Joko Disodori Setumpuk Keluh-kesah

    Dijabarkan, organisasi yang dinilai bertentangan dengan ideologi negara (Pancasila), tentu tidak dibutuhkan negara.

    “Memang FPI di sisi lain melakukan pekerjaan-pekerjaan sosial, akan tetapi disisi lain FPI diwaspadai oleh pemerintah,” papar Ahmad.

    Ditegaskan jangankan FPI, MUI atau lembaga keagamaan lain di Indonesia, yang dinilai bertentangan dengan Pancasila bisa dibubarkan oleh negara karena dianggap melakukan tindakan makar.

    Baca juga:  Stok Terbatas, Vaksinasi ASN Hari ini Hanya Dijatah 3 Orang per-OPD

    Ini lanjut dia, tentu bertentangan dengan ajaran Agama Islam, karena keberadaan Khilafah harusnya berpegang pada Piagam Madina, yakni saling menghargai antar sesama manusia dan makhluk ciptaan Allah SWT.

    “Karena khilafah yang dimaksud oleh FPI, bukan seperti apa yang sudah di sirat kan oleh Baginda Nabi Besar Muhammad SAW,” tutupnya. (LPB5/red)

    Latest articles

    Duduk di Komite 1, Lamek Fokus pada Sejumlah Aspek di Papua...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Anggota DPD RI Perwakilan Papua Barat Lamek Dowansiba dipercaya untuk duduk di Komite I DPD RI yang membidangi Otonomi Daerah dan kelembagaan...

    More like this

    Masyarakat Distrik Aroba Janjikan Kemenangan 70 Persen untuk YOJOIN

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Masyarakat dari lima kampung di Distrik Aroba, menjanjikan kemenangan 70 persen bagi...

    Bentuk 18 Posko di Babo, Yo Join Makin PD Menang di Pilkada Bintuni

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Pasangan Yohanis Manibuy - Joko Lingara makin percaya diri (PD) menyongsong Pilkada...

    Yohanis-Joko Disambut Lautan Manusia di Babo, Teriakan ‘Yo Join Menang’ Menggema

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Ribuan orang menyambut pasangan Yohanis Manibuy-Joko Lingara Iribaram (Yo Join) saat melakukan...