26.8 C
Manokwari
Selasa, Desember 12, 2023
26.8 C
Manokwari
More

    Kemenkes Ingin Ada RS Khusus Jantung-Stroke di Manokwari

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.Com- Kementerian Kesehatan RI meminta Pemerintah Kabupaten Manokwari dan Papua Barat meningkatkan tipe rumah sakit di wilayahnya. Kemenkes berharap, RS tak hanya siap secara infrastruktur tapi juga SDM.

    Asisten II Pemprov Papua Barat Melkias Werinussa mengatakan, dalam audiens dengan Kemenkes, terdapat beberapa penekanan yang disampaikan. Di antaranya, untuk membangun rumah sakit baru, pemkab dan pemprov harus mengutamakan peningkatan kapasitas.

    “Karena gubernur ada kegiatan lain sehingga kami diminta untuk mendampingi Bupati Manokwari audiens bersama Menteri Kesehatan. Pertemuan tersebut bupati minta untuk membuat rumah sakit baru karena yang saat ini lokasinya terlalu sempit sehingga kurang bisa berkembang,” ungkap Melkias kepada wartawan.

    Menurutnya, dalam rencana pembangunan rumah sakit ini Pemkab Manokwari telah menyiapkan bahan. Namun karena adanya beberapa pertimbangan, sehingga menteri menginginkan adanya peningkatan tipe rumah sakit yang ada.

    “Ada beberapa pertimbangan yang beliau sampaikan kepada kami. Pertama bahwa Bapak Menteri Kesehatan itu menginginkan bahwa ada peningkatan kapasitas rumah sakit yang ada. Sehingga mungkin yang perlu kita dorong sekarang adalah peningkatan peralatannya khususnya untuk jantung dengan stroke,” paparnya.

    Baca juga:  Hari Kesehatan Nasional, RSUD Manokwari Bakal Gelar Sejumlah Kegiatan

    Dari hasil pemaparan kementerian, kapasitas rumah sakit yang ada sebenarnya sudah sangat memenuhi. Sehingga kemudian kalau peralatannya itu didorong datang ke rumah sakit, baik nanti di rumah sakit kabupaten ataupun provinsi itu harus ada tenaganya.

    “Tenaganya itu mereka harus sekolah untuk mengoperasikan selama 4 tahun. tapi ada jalan pintas yang bisa dilakukan teman-teman dokter umum yang ingin masuk ke sana dia belajar selama 6 bulan sudah bisa mengoperasikan alat itu,” jelas Melkias.

    Hal ini dinilai penting karena angka kematian terhadap penyakit jantung dengan stroke ini tinggi. Sehingga masyarakat dengan penyakit tersebut tidak perlu lagi pergi Makassar, Manado maupun Jakarta.

    Hanya ada, Kemenkes mengkhawatirkan keberlanjutan program. Alasannya, Pemkab ingin membangun kembali rumah sakit sementara program Jokowi akan berakhir di tahun 2024. Hal ini yang dikhawatirkan tidak berkelanjutan.

    “Pertimbangannya kalau sekarang bangun itu kan program Jokowi ini selesai 2024. setiap proyek yang dilakukan pemerintah apakah kemudian bisa nyambung di 2025. kita sudah bangun setengah, terus tiba-tiba ini mandek. nah itu itu yang menjadi pertimbangan sebenarnya,” tandasnya. (LP9/Red)

    Latest articles

    Ali Baham: Papua Barat tak Boleh Sekadar Daerah Konservasi, Harus juga...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com - Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere mengatakan, Papua Barat berdasarkan RPJMD 2025-2045 diproyeksi menjadi wilayah konservasi. Ali Baham menyebut, PB...

    More like this

    12 Tim Bersaing di Turnamen Bola Basket Bupati Teluk Bintuni Cup 2023

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com - Turnamen bola basket Bupati Teluk Bintuni Cup 2023 resmi dibuka...

    Tingkatkan Imun Pelajar, Dinkes Papua Barat dan Kejati Gelar Pemeriksaan Kesehatan Massal

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua Barat bersama Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat...

    Hermus Lantik Pengurus KKBFM, Ajak Berkontribusi Bangun Daerah

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Bupati Manokwari, Hermus Indou, melantik pengurus Kerukunan Keluarga Besar Fakfak di...