MANSEL, Linkpapuabarat.com- Masyarakat Manokwari Selatan meminta pemerintah segera memenuhi kebutuhan jaringan telekomunikasi bagi mereka. Aspirasi ini disuarakan saat pelaksanaan musrembang tingkat kampung di dua wilayah tersebut.
Kepala Distrik Momiwaren Frits Yewun
menyampaikan bahwa 7 kampung yang ada di wilayah Moniwaren semuanya mengusulkan ketersediaan jaringan telekomunikasi. Penyediaan ini dinilai sangat mendesak mengingat hampir semua aktivitas sudah memiliki ketergantungan terhadap layanan telekomunikasi.
“Terutama untuk pendidikan, bahkan sebelum adanya pandemi Covid-19 siswa sudah mulai tergantung dengan layanan internet, baik untuk mencari bahan tugas maupun untuk materi pendidikan lainnya. Kemudian setelah pandemi ini berlangsung sistem membuat siswa harus belajar dari rumah. Sementara kami di Momiwaren jangankan mau belajar lewat vicom, jaringan untuk telepon biasa saja baru ada di titik-titik tertentu,” katanya.
Hal yang sama di sampaikan kepala Distrik Dataran Isim Agus Iba. Menurutnya apabila di Distrik Momiwaren sudah ada titik-titik tertentu yang bisa mengakses jaringan telekomunikasi. Kalau di Distrik Dataran Isim bahkan belum terjangkau sama sekali.
Oleh sebab itu, Agus berharap pemenuhan layanan telekomunikasi bagi masyarakat ini bisa dipercepat di tahun 2021 ini. Meskipun pada saat ini konteksnya adalah musrenbang yang usulannya untuk tahun 2022 mendatang.
“Saat ini kita berbicara soal usulan pembangunan di tahun 2022, tapi usulan kami dari Isim ini sudah berulang-ulang mulai sejak terbentuknya kabupaten ini. Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa terjawab,” harapnya.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Manokwari Selatan, Yesaya Tehupari yang dikonfirmasi terpisah menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyelesaikan pemetaan wilayah yang belum terjangkau jaringan. Mengenai pemenuhan kebutuhan jaringan bagi warga ini juga sudah mereka masukkan dalam rencana strategis (renstra) pemerintah daerah dan rencana kerja (renja) Dinas Kominfo.
“Kami juga sudah mengusulkan ke pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kominfo melalui badan aksesibilitas telekomunikasi dan informatika. Tindak lanjutnya adalah kami masih akan menentukan titik koordinat,” katanya.
Yesaya yang di konfirmasi melalui hubungan telepon tersebut juga mengakui bahwa jaringan telekomunikasi dan informatika ini sudah sangat mendesak dari masyarakat. Ia juga berharap dalam waktu 5 tahun ke depan semua distrik bahkan semua wilayah kampung sudah bisa terkoneksi dengan jaringan. (LPB2/red)