26 C
Manokwari
Rabu, Desember 4, 2024
26 C
Manokwari
More

    Sederet Kritik DPR PB ke PT Padoma: Tak Fokus, Minim SDM

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua.com- Anggota Komisi 3 DPR Papua Barat Mugiyono mendorong agar PT Padoma lebih fokus mengelola cakupan usahanya. Padoma dinilai minim kontribusi karena terlalu banyaknya bidang usaha.

    “Saran saya Lebih bagus Padoma lebih fokus cakupan usahanya sehingga bisa maksimal,” tutur Mugiyono kepada wartawan usai pertemuan bersama PT Padoma.

    Saat ini kata dia, Padoma bergerak dalam bidang perhubungan, pertasob, konstruksi, bisnis semen dan ada beberapa bidang usaha lainnya. Banyaknya bidang ini membuat BUMD tersebut tidak fokus.

    “Kalau saat ini, SDM terbatas namun usahanya banyak sehingga tidak maksimal dan ini berakibat belum bisa memberikan masukan pada PAD,” ujarnya.

    Baca juga:  Aloysius Siap Bawa Perindo Rebut Kursi Signifikan di Papua Barat

    Dia mengharapkan agar PT Padoma ke depan bisa fokus pada beberapa bisnis. Sehingga dengan minimnya SDM bisa lebih maksimal kerjanya.

    “Pada dasarnya kita hanya saling menguatkan karena kita mitra. Sehingga perusahaan ini nantinya ada profit,” tandasnya.

    Didorong Kelola Gas untuk Rumah Tangga

    Sebelumnya DPR Papua Barat juga mendorong PT Padoma mengelola gas secara kolektif. Bukan hanya untuk sektor kelistrikan, melainkan mengonversinya menjadi gas rumah tangga.

    Anggota Komisi 3 DPR Papua Barat Febri Jean Andjar mengatakan, jatah gas untuk Provinsi Papua Barat mencapai 20 juta kaki kubik (MMSCFD). Angka ini cukup banyak untuk bisa dikelola menjadi gas rumah tangga.

    Baca juga:  Presiden Jokowi Instruksikan Penanganan Cepat Kelaparan di Papua Tengah

    “Papua Barat mendapat jatah 20 MMSCFD. Kita harap juga dikelola sebagai gas rumah tangga. Kita akan menyurat ke Kementerian ESDM agar PT Padoma diberikan keleluasaan dalam mengelola gas,” tutur Febri, Kamis (17/3/2022).

    Menurut Febri, DPR akan meminta gas Papua Barat dikelola lebih produktif. Agar ada profit yang bisa memberi kontribusi bagi perusahaan.

    Karenanya, gas tidak boleh sekadar dikelola sebagai penerangan saja. Melainkan kata Febri, juga mulai memikirkan untuk membuat tabung gas. Sehingga nantinya juga bisa meringankan beban masyarakat.

    Baca juga:  DPRD Minta Pemkab Terbuka Soal Planing Pembangunan Ulang Pasar Wosi

    Jatah 20 MMSCFD ini kata dia dijual ke pemerintah pusat dan di kembalikan ke Papua Barat dalam bentuk uang (bagi hasil migas).

    “Gas rumah tangga ini dipasok dari luar daerah sehingga harganya cukup tinggi. Jika ada pengelolaan di Papua Barat tentu harganya akan lebih ringan,” katanya.

    Sebagai ibu rumah tangga dirinya juga merasakan melonjaknya harga gas rumah tangga apalagi masyarakat. Sehingga jika ada pengelolaan gas di Papua Barat tentu akan membantu masyarakat.

    “Kita akan mengawal agar gas tersebut bisa diperuntukkan sebagai gas rumah tangga,” tandasnya.(LP9/Red)

    Latest articles

    KPU Bintuni Rampungkan Penghitungan Suara 14 Distrik, Yo Join Unggul Sementara...

    0
    TELUK BINTUNI,Linkpapua.com - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Teluk Bintuni telah merampungkan rekapitulasi penghitungan suara 14 dari 24 distrik. Hasilnya, pasangan Yohanis Manibuy-Joko Lingara...

    KPU Manokwari Gelar PSU pada 5 Desember

    More like this

    KPU Bintuni Rampungkan Penghitungan Suara 14 Distrik, Yo Join Unggul Sementara  

    TELUK BINTUNI,Linkpapua.com - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Teluk Bintuni telah merampungkan rekapitulasi penghitungan...

    Pemprov Papua Barat Dorong Peningkatan Sektor UMKM untuk Penguatan Fiskal daerah

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua Barat Setian dalam pertemuan tahunan Bank...

    Komite III DPD RI Dorong Kemenag Percepat Sertifikasi Guru Madrasah dan Revitalisasi Madrasah dan Sekolah  

    JAKARTA, Linkpapua.com- Komite III DPD RI melaksanakan Rapat Kerja (Raker) bersama Kementerian Agama di...