SORONG SELATAN, Linkpapua.com – Banjir kembali melanda 3 kampung di Distrik Kokoda Utara, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya. Tokoh Papua, Ferry Onim menyesalkan pemerintah daerah yang tidak menyikapi problem ini.
“Pemerintah daerah sibuk dengan politik. Mereka lupa dengan kondisi masyarakat yang dilanda banjir. Ini benar-benar memprihatinkan,” ujar Ferry Onim, salah satu tokoh asal Papua Barat Daya, Selasa (18/6/2024).
Banjir yang melanda 3 tiga kampung di Distrik Kokoda Utara terjadi dalam beberapa hari terakhir. Banjir menyebabkan rumah rumah warga terendam.
Sejumlah fasilitas umum dan ibadah juga ikut terdampak. Sampai saat ini masyarakat belum menerima bantuan darurat.
Koboy Merah, sapaan Ferry Onim mengemukakan, pemerintah daerah tak lagi bisa diharapkan dalam memberi solusi kepada masyarakat. Para elite hanya sibuk dengan urusan politik. Sementara kepentingan sosial masyarakat diabaikan.
“Oleh sebab itu saya mengambil langkah sendiri. Saya fokus bicara kemanusiaan karena posisi saya sekarang ada di Jakarta. Saya di Jakarta didampingi oleh kepala suku, bapak Zeth Emaury kita akan bertindak bersama untuk melihat bagaimana masyarakat yang saat ini terkena musibah banjir,” ujarnya.
Rencananya, Koboy Merah akan bertemu dengan pihak Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB). Ia akan melaporkan soal kondisi di tiga kampung di Distrik Kokoda Utara yang dilanda banjir.
“Kita akan meminta langsung untuk lebih perhatian ke daerah karena di daerah sudah malas tahu dengan masyarakat. Maka kita ambil alih ke pusat langsung saja”,kata Koboy Merah.
Koboy Merah juga akan memperlihatkan kondisi banjir di lokasi saat ini berdasarkan rekaman yang diterima pihaknya.
“Kita akan mengambil data valid berupa video dan dokumentasi. Kita akan langsung laporkan itu. Kita akan sampaikan bahwa pemda hanya diam. Mereka tidak berbuat apa-apa. Padahal masyarakat sangat memerlukan bantuan saat ini,” ucapannya.
Sebagai Ketua Forum Imeko, Koboy Merah terpaksa menempuh jalan sendiri ke BNPB karena pemda terkesan diam.
“Jangan salahkan kami kalau langsung ke Jakarta. Kita bicara kemanusiaan karena saya melihat tidak ada gerakan sama sekali oleh pemerintah. Oleh sebab itu kita langsung punya inisiatif untuk mengambil gerakan untuk kita turun bicara soal kemanusiaan,” tutupnya.(LP10/Red)