28.1 C
Manokwari
Selasa, November 12, 2024
28.1 C
Manokwari
More

    Yacob Fonataba Paparkan Dampak Stunting di Masa Depan: Generasi Bakal tak Produktif 

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Dinas Kesehatan Papua Barat menggelar rapat evaluasi membahas pembentukan evaluasi jejaring skrining layak hamil ANC dan stunting di Swiss-belhotel Manokwari, Rabu (9/10/2024). Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat Yacob S Fonataba mengatakan stunting masih menjadi problem serius di Papua Barat.

    “Stunting adalah kekurangan gizi pada anak yang mengakibatkan pertumbuhannya menjadi terganggu. Stunting awal mulai menginfeksi pada 100 hari pertama bayi dilahirkan sehingga tingkat ketahanan tubuhnya masih sangat rentan,” ujar Yacob Fonataba saat membuka rapat evaluasi.

    Yacob Fonataba menjelaskan, akibat dari stunting adalah berat tubuh dan panjang serta tinggi badan di bawah minus. Anak-anak menjadi kerdil dan rentan terserang penyakit.

    “Jika seorang anak sudah terkena stunting maka akan berdampak pada terhambatnya tumbuh dan perkembangan anak serta memengaruhi pertumbuhan otak sehingga tingkat kecerdasannya tidak maksimal,” papar Yacob Fonataba.

    Baca juga:  Penetapan Wakil Ketua IV DPR PB Selesai April, Belum Ada Figur Mencuat

    Akibatnya, berisiko pada penurunan produktivitas saat dewasa. Menghadapi hal ini pemerintah Papua Barat telah membentuk satgas stunting dan kemiskinan ekstrem di bawah koordinator Abdul Latif Suaeri beserta tim.

    Dikatakan bahwa telah dibentuk pula koordinator wilayah (korwil) di 7 kabupaten di Papua Barat.

    Yacob Fonataba mengatakan bahwa untuk mengatasi stunting dilakukan dengan 2 cara. Yaitu mengatasi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung.

    Pemerintah melakukan pencegahan sedini mungkin yakni sejak anak masih dalam kandungan. Ibu hamil terus diperiksa dan dipastikan kondisi janinnya.

    Pendorongnya dengan memberikan kebutuhan gizi dan vitamin yang mencukupi untuk pertumbuhan ibu hamil dan anaknya.

    “Selain itu penanganan pada anak yang sudah terkena stunting pemerintah memberikan pengawasan dan perawatan. Dengan memastikan kesehatan dan kebutuhan akan gizi yang mencukupi serta diberikan juga vitamin pendukungnya,” terang Yacob Fonataba.

    Lebih lanjut Yacob Fonataba menuturkan bahwa dari rapat evaluasi ini diharapkan para peserta dalam merumuskan dan melaporkan kondisi dan keadaan di daerahnya. Jika ditemukan ibu hamil atau anak stunting bagaimana intervensi dan tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

    Baca juga:  Polda Papua Barat Terus Awasi Pergerakan NRFPB

    “Peran bapak/ibu dari 7 kabupaten sangat penting karena bapak/ibu yang lebih mengetahui kondisi daerah dan kebutuhan dari ibu hamil atau anak stunting. Maka dalam rapat ini dirumuskan penanganan yang efektif seperti apa, agar nantinya pemerintah akan melakukan intervensi tepat pada sasaran,” kata Yacob Fonataba.

    Kepala dinas kesehatan Papua Barat Alwan Rimosan mengatakan bahwa penanganan kesehatan di Papua Barat adalah program prioritas Kementerian Kesehatan RI. Semua program memprioritaskan pada 3 poin utama yaitu Papua sehat, Papua cerdas dan Papua produktif.

    Dirinya juga melaporkan bahwa Dinas Kesehatan Papua Barat terus berupaya, berkolaborasi dengan lintas sektoral guna memastikan kesehatan masyarakat. Menurut Alwam, rapat ini menjadi penting karena akan merumuskan dan mengevaluasi program dan tindakan yang akan dilakukan agar menjadi semakin efektif dan efisien.

    Baca juga:  Hari Ini Terakhir Penyampaian LPPDK, KPU Ingatkan Parpol Tepati Waktu

    “Dinas kesehatan tidak bisa bekerja sendiri, maka bapak/ibu di kabupaten memiliki peran penting karena berhubungan langsung dengan masyarakat. Maka kami minta kerja samanya guna menangani masalah kesehatan di Papua Barat,” ujarnya

    Alwam juga melaporkan bahwa kesehatan menjadi penting terlebih lagi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Olehnya, guna mempersiapkan generasi penerus maka diperlukan kerja sama dan kerja keras untuk mengatasi masalah seperti stunting, kekurangan gizi, masalah ibu hamil polio, TBC dan penyakit lainnya.

    “Bagaimana kita bisa menyambut generasi emas 2045 jika anak-anak sekarang sakit. Bagaimana menjadi Papua cerdas dan Papua produktif jika tidak sehat. Maka, kesehatan adalah hal penting yang harus dipenuhi setiap individu” Imbuhnya (LP14/red)

    Latest articles

    Yohanis-Joko Optimistis Menang Telak di Distrik Kamundan

    0
    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Pasangan Yohanis Manibuy-Joko Lingara percaya diri bisa meraup suara besar di Distrik Kamundan. Distrik Kamundan adalah tanah kelahiran calon Wakil Bupati Joko...

    More like this

    Yohanis-Joko Optimistis Menang Telak di Distrik Kamundan

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Pasangan Yohanis Manibuy-Joko Lingara percaya diri bisa meraup suara besar di Distrik...

    Gilang Pinandito: Pilih Pemimpin yang Lahir dari Ide dan Gagasan

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menjadi salah satu orator dalam kampanye...

    HERO dapat “Titipan” Aspirasi dari Warga Mimbowi Raya

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Pasangan Hermus Indou- Mugiyono menggelar pertemuan warga 5 kampung yaitu kampung Mimbowi,...