28.3 C
Manokwari
Rabu, Juni 4, 2025
28.3 C
Manokwari
More

    Kasus Stunting Papua Barat Masih di Angka 24%, Fonataba: Butuh Intervensi Lagi

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Penjabat Sekda Papua Barat Yacob Fonataba mengatakan, angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Papua Barat menunjukkan tren penurunan. Hanya saja untuk sampai pada target nasional 14% masih dibutuhkan intervensi lebih lanjut.

    “Dulu di awal masih bergabung dengan Papua Barat Daya angka stunting di atas 30%. Setelah berpisah dengan PBD dan kita terus lakukan intervensi bersyukur angkanya turun walaupun sekitar 5,2%. Saat ini berada di angka 24,86%,” jelas Fotanaba Senin (26/8/2024).

    Baca juga:  Kemendagri Puji Laporan Kinerja Pj Gubernur PB, Yacob Fonataba: Terima Kasih OPD

    Menurut Fonataba, untuk sampai pada angka 14%, harus ada kolaborasi dengan semua elemen. Yacob juga mengimbau OPD yang menjadi leading sektor agar membantu satgas kemiskinan ekstrem dan stunting.

    “Mengingat stunting ini dia beririsan dengan kemiskinan ekstrem maka satgas yang telah dibentuk ini harus bekerja cepat,” katanya

    Yacob juga menuturkan terkait kemiskinan ekstrem yang awalnya pada angka 9 sekarang menurun di angka 6. Ia berharap, ada intervensi lebih konkret agar angka ini juga bisa ditekan.

    Baca juga:  Plt Sekda PB Respons Bawaslu Soal ASN tak Netral: Kita akan Selidiki

    “Prestasi yang sudah dicapai ini diharapkan akan tetap kontinyu untuk terus lakukan intervensi yang tepat sesuai data,” jelas Fonataba.

    Kasus Stunting Papua Barat Masih di Angka 24%, Yacob: Butuh Intervensi LagiDirinya menghimbau untuk pendataan dilakukan dengan tepat sasaran sehingga intervensi yang diberikan benar-benar berdampak pada penurunan kasus stunting. Dari data juga bisa diketahui jumlah sasaran yang telah dilakukan intervensi baik stunting maupun kemiskinan ekstrem.

    Baca juga:  BPKP Batal Serahkan LHP ke Pemprov Papua Barat Hari ini

    “Terkait data dilihat dari keadaan geografis kita yang berbukit-bukit dan berlembah jadi untuk data yang dilakukan oleh kemenkes dan dinkes jumlah baru sekitar 50%, jadi datanya fluktuatif,” tutup Fonataba.  (LP14/red)

    Latest articles

    Wabup Teluk Bintuni Joko Lingara Akan Salat Iduladha di Distrik Babo

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Wakil Bupati (Wabup) Teluk Bintuni, Joko Lingara, akan melaksanakan salat Iduladha 1446 H/2025 M di Distrik Babo, Jumat (6/6/2025). Kehadirannya...

    More like this

    Wabup Teluk Bintuni Joko Lingara Akan Salat Iduladha di Distrik Babo

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Wakil Bupati (Wabup) Teluk Bintuni, Joko Lingara, akan melaksanakan salat...

    Satgas Damai Cartenz Serahkan Tersangka Iyoktogi Telenggen ke Kejaksaan

    WAMENA, LinkPapua.com – Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz (ODC) 2025 menyerahkan tersangka kasus pembunuhan...

    Tangkal Inflasi, Pemprov Papua Barat Bagikan Bibit Cabai dan Buah-buahan

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Pemprov Papua Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan membagikan 1.000 bibit cabai...