27.2 C
Manokwari
Minggu, Mei 12, 2024
27.2 C
Manokwari
More

    UGM-BPBD Papua Barat Pasang Alat Prediksi Gempa 1-4 Hari sebelum Kejadian

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Tim riset dari Fakultas Teknik Nuklir Fisika Universitas Gajah Mada (UGM) akan memasang alat pendeteksi gempa bumi di tiga wilayah strategis di Papua dan Papua Barat. Langkah ini sebagai upaya menghadapi tingginya volume gempa yang terjadi di daerah tersebut.

    Tiga titik yang jadi lokasi penempatan alat ini, yakni Manokwari di Papua Barat serta Timika dan Jayapura di Papua.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat telah berkolaborasi dengan tim UGM dalam merencanakan dan merealisasikan proyek ini.

    Kepala BPBD Papua Barat, Derek Ampnir, menjelaskan alat pendeteksi yang akan dipasang di Manokwari akan menjadi aset berharga dalam memprediksi gempa bumi di seluruh wilayah Papua Barat.

    Baca juga:  Duga Ada "Permainan" di UPTD LPSE, Yan Cristian: Hentikan Tindakan Busuk yang Jatuhkan Citra Dominggus

    “Yang masih dalam pengembangan alat ini adalah di mana lokasi terjadinya gempa. Tetapi, soal datangnya gempa bumi sudah bisa diprediksi,” ujar Derek, Kamis (14/9/2023).

    Papua Barat dikenal sebagai wilayah yang rentan terhadap gempa bumi, dengan tingkat volume gempa yang cukup tinggi. Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat hampir tiap hari terjadi gempa bumi di wilayah ini.

    Selain sebagai langkah mitigasi terhadap risiko gempa, pemasangan alat ini juga merupakan tanggapan positif terhadap harapan Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw.

    Baca juga:  Pemprov Papua Barat janji Bangun Kantor Pemadam Kebakaran yang Representatif

    “Dengan adanya alat antisipasi gempa, informasi kepada masyarakat adanya bencana sangat cepat. Kita bisa meminimalisir dampak dan risiko bencana,” papar Derek.

    Derek juga mengungkapkan saat ini pihaknya sedang mengurus langkah administratif sebelum alat nuklir UGM dipasang.

    Mereka berencana membuat memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan Fakultas Nuklir Fisika UGM guna memastikan kerja sama berkelanjutan antara kedua belah pihak.

    “Dalam MoU nanti kita akan mengatur tiga hal. Pertama, peningkatan sumber daya manusia (SDM) pada BPBD provinsi serta kabupaten. Kedua, pendampingan tenaga ahli dari UGM untuk melatih kemampuan teknis yang ada di BPBD provinsi dan kabupaten dalam penggunaan alat. Ketiga, peningkatan sarana dan prasana peningkatan keilmuan di BPBD,” bebernya.

    Baca juga:  Gubernur Ingatkan Netralitas ASN di Pilkada

    Alat yang akan dipasang di Manokwari memiliki spesifikasi andal. Di antaranya mampu memprediksi terjadinya gempa antara 1 hingga 4 hari sebelum kejadian. Meski, secara khsusus belum bisa memprediksi koordinatnya.

    Alat ini juga mendeteksi gempa skala richter (SR) lima ke atas yang mempunyai dampak kerusakan sedang hingga tinggi. Kemampuan deteksi alat ini menjangkau seluruh wilayah Papua Barat. (LP1/red) 

    Latest articles

    SKK Migas-Pertamina EP Papua Resmikan Rumah Informasi Kelompok Terumbu Karang Lestari...

    0
    SORONG, Linkpapua.com - SKK Migas dan Pertamina EP Papua Field (PEP Papua) meresmikan dan menyerahkan rumah informasi kepada Kelompok Terumbu Karang Lestari, Distrik Sorong...

    More like this

    SKK Migas-Pertamina EP Papua Resmikan Rumah Informasi Kelompok Terumbu Karang Lestari Sorong  

    SORONG, Linkpapua.com - SKK Migas dan Pertamina EP Papua Field (PEP Papua) meresmikan dan...

    Kembangkan Bakat Mahasiswa, Universitas Caritas Indonesia Gelar Festival Tahunan

    MANOKWARI, linkpapua.com - Universitas Caritas Indonesia menggelar Festival Tahunan Caritas yang mulai berlangsung, Sabtu...

    PKS Manokwari Komitmen Koalisi PDI Perjuangan meski Tak Sinkron Pusat

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Ketua DPD PKS Manokwari, Papua Barat, Abdurahman, menegaskan bahwa dinamika koalisi...