28.8 C
Manokwari
Minggu, November 24, 2024
28.8 C
Manokwari
More

    IPA Convex 2023 Bahas Investasi Migas dan Transisi Energi untuk Keamanan Energi

    Published on

    JAKARTA, LinkPapua.com – Sumber daya minyak dan gas bumi dipastikan tetap menjadi elemen penting dalam memenuhi kebutuhan energi di era transisi energi.

    Berdasarkan data dari statistik BP, untuk menjawab kebutuhan energi, produksi minyak bumi terus meningkat dari sebesar 88,6 juta barel per hari (bph) pada 2012 menjadi 93,8 juta bph pada 2022.

    Sementara, produksi gas juga meningkat sekitar 20 persen dalam 10 tahun terakhir dengan rata-rata konsumsi gas meningkat 1,7 persen per tahun.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengungkapkan data yang dikutip BP tersebut menunjukkan peran penting sektor migas dalam memenuhi kebutuhan energi yang terjangkau, terutama untuk sektor transportasi dan industri seiring dengan pertumbuhan ekonomi berbagai negara, termasuk Indonesia.

    Hal itu diungkapkan Arifin saat membuka IPA Convention and Exhibition (Convex) 2023 bertema Enabling Oil & Gas Investment and Energy Transition for Energy Security di ICE BSD, Tangerang, Selasa (25/7/2023).

    Baca juga:  Diduga Terlibat Penyerangan Anggota TNI di Maybrat, Polres Manokwari Periksa 9 Orang

    Kebutuhan energi yang meningkat juga diiringi dengan tuntutan perbaikan kualitas lingkungan salah satunya dengan menekan emisi yang dihasilkan dari kegiatan operasi produksi migas. Ketahanan energi tidak hanya tentang kepastian pasokan serta keterjangkauannya namun juga harus lebih aman dan berkelanjutan serta rendah emisi.

    Menurut Arifin, ada beberapa cara untuk memastikan industri hulu migas tetap tumbuh untuk memenuhi kebutuhan sekaligus turut berperan dalam upaya penurunan emisi karbon. Efisiensi penggunaan energi untuk menekan emisi gas rumah kaca dalam kegiatan operasional adalah cara paling mudah yang bisa ditempuh para pelaku usaha.

    “Selain itu juga ada pengurangan gas buang, mengatur emisi gas metana serta secara paralel meningkatkan penggunaan pembangkit listrik rendah karbon memanfaatkan sumber energi baru terbarukan. Langkah selanjutnya adalah dengan meningkatkan penggunaan gas, menginisiasi penggunaan teknologi efisiensi, dan mengembangkan mobilitas rendah karbon, seperti penggunaan kendaraan listrik, biofuel, LNG,” kata Arifin.

    Baca juga:  Tertinggi di Papua Barat, Hermus Percepat Eliminasi Malaria di Manokwari

    Arifin juga menjelaskan, pengembangan hidrogen juga harus terus didorong. Menurut dia, teknologi hidrogen akan menjawab tantangan industri masa depan yang rendah emisi. Hal ini ditopang oleh kemampuan industri migas yang memiliki pengalaman dan kemampuan mumpuni untuk mengembangkan dan memproduksi hidrogen.

    Ia menegaskan, paling krusial di sektor hulu migas saat ini adalah implementasi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Apalagi tahun ini pemerintah menerbitkan aturan baru tentang CCS/CCUS dalam bisnis migas.

    “Aturan tersebut menggambarkan CCS dan CCUS sebagai teknologi yang menjanjikan untuk menekan emisi karbon dalam rangka mengejar target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat,” katanya.

    Saat ini ada 15 proyek CCS/CCUS yang sedang dikerjakan di Indonesia. Diantaranya CCS Gundih Enhanced Gas Recovery (EGR) di Jawa Tengah dan Sukowati di Jawa Timur.

    Baca juga:  RUU ASN Disahkan, Tak Ada PHK Massal Honorer

    Proyek yang segera diimplementasikan ada di CCUS Tangguh yang ditargetkan menekan emisi karbon sebesar 25 juta ton CO2 serta mampu meningkatkan produksi gas hingga 300 BSCF pada tahun 2035. “Proyek ini ditargetkan onstream pada tahun 2026,” ungkap Arifin.

    President IPA, Yuzaini Md Yusof, mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara yang cukup cepat bergerak dalam implementasi CCS/CCUS. Beberapa hal yang harus disiapkan adalah kebijakam fiskal, tax credit serta kebijakan harga karbon serta kesiapan storage carbon.

    “Banyak proyek berisiko tinggi yang membutuhkan dukungan regulator, dengan banyaknya proyek CCS/CCUS yang bergantung pada dukungan regulasi dan attractiveness commercial masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” jelas Yuzaini.

    IPA CONVEX 2023 berlangsung selama tiga hari, Selasa (25/7/2023) hingga Kamis (27/7/2023). Beberapa sesi panel diskusi yang melibatkan sejumlah narasumber ikut menyemarakkan IPA CONVEX tahun ini. (*/Red)

    Latest articles

    Diujung Masa Kampanye Pilkada, HERO Terima Sejumlah Aspirasi Warga Amban ...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Beberapa jam jelang masa tenang kampanye pilkada serentak tahun 2024, Hermus Indou-Mugiyono menggelar kampanye di kelurahan Amban pada Sabtu (23/11/2024). Dalam kesempatan...

    More like this

    Distribusi Logistik ke 6 Distrik di Fakfak Hari ini Dikawal 50 Personel Polri  

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johnny Eddizon Isir menghadiri pelepasan distribusi logistik...

    Kampanye Hari Terakhir, Trisep Yakin HERO Raih Suara Maksimal di Amban

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Pada hari terakhir kampanye, pasangan Calon Kepala Daerah Manokwari Hermus Indou-Mugiyono (HERO)...

    Fernando Mansawan Ditunjuk jadi Ketua DPD Partai Nasdem Manokwari

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Sepekan jelang pelaksanaan pilkada serentak 27 November, DPP Partai Nasdem menunjuk Fernando Loman...