MANOKWARI, LinkPapua.com – Irdam XVIII/Kasuari, Brigjen TNI Eko Susetyo, mengingatkan seluruh jajaran Kodam XVIII/Kasuari terkait beberapa insiden yang terjadi pada kunjungan kerja (kunker) presiden dan wakil presiden (wapres) di masa lalu yang seharusnya tidak boleh terjadi. Hal ini sekaitan dengan rencana kedatangan (Wapres) Ma’ruf Amin ke Papua Barat.
Eko menekankan itu saat memimpin apel gelar kesiapan Operasi Pengamanan Very Very Important Person (Opspam VVIP) kunker Wapres Ma’ruf Amin beserta istri Wury Estu Handayani Ma’ruf Amin di Makodam, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, Kamis (13/7/2023).
Mewakili Pangdam XVIII/Kasuari, Eko arahannya mengatakan Wapres Ma’ruf Amin dalam kunjungannya ke Papua Barat sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Koordinasi Terpadu Pembangunan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.
“Saat ini, beliau sekarang berada di Fakfak, besok mendarat di Manokwari, lusa terbang ke Sorong dan kembali ke Jakarta. Tanggung jawab satgas di depan saya ini yang dipimpin Dandim 1801/Maokwari, Letkol Inf. Sukur Hermanto, adalah keselamatan Wapres dan keluarga selama berada di Manokwari dan sekitarnya mulai dari pesawat landing sampai pesawatnya take off menuju Sorong,” ujarnya.
Eko pun menyinggung beberapa insiden saat kunker presiden dan wapres di masa lalu di beberapa tempat. Pada 2007, terjadi insiden pengibaran bendera Republik Maluku Selatan (RMS) saat presiden kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berkunjung.
Kemudian pada 2011 di Bali, terjadi insiden seorang tukang kebun yang berhasil melewati pemeriksaan pengamanan ring satu saat presiden dan semua orang sedang menyaksikan demonstrasi terjun payung.
“Untuk itu kita harus deteksi, seleksi, antisipasi setiap kejadian bagaimana agar tidak akan terjadi hal yang aneh-aneh. Begitupun di tempat kita ini kemungkinan akan terjadi hal yang sama. Untuk itu pengamanan ini jangan dianggap bahwa kegiatan ini adalah sebagai kegiatan rutin juga jangan dianggap sebagai kegiatan seremonial belaka,” tegasnya.
Eko meminta kepada Dansatgas untuk memastikan pengamanan ini dilaksanakan dengan baik dan melakukan pemeriksaan di sepanjang jalan agar kunjungan Wapres di Manokwari berjalan lancar tanpa adanya insiden yang tidak diharapkan.
“Jadi, saya harapkan agar pembagian tugas masing-masing harus jelas. Dansatgas silakan berkoordinasi dengan baik juga kepada Paspampres terkait dengan tugas masing-masing yang tugasnya dinamis. Dua insiden yang pernah terjadi ini, perlu kita antisipasi dengan sebaik-baiknya. Kita sekarang yang bertugas di wilayah Papua Barat ini, saya ingatkan jangan lengah, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan komando pengendalian ada di Pangdam dan Dandim karena itu semuanya harus dalam kendalinya,” terangnya.
Selain itu, Eko juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh personel Kodam XVIII/Kasuari, Polda Papua Barat, dan instansi pemerintah daerah serta pihak lain yang hadir dalam apel kesiapan ini.
“Yang saya tahu ini mengorbankan waktu dan tenaga, tetapi sekali lagi yang terpenting adalah besok kita mengerjakan tugas negara ini. Banyak potensi-potensi yang bisa terjadi. Untuk itu mari kita berdoa, meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa semoga dengan kuasa-Nya kita diberikan kemudahan, keamanan, dan keberhasilan dalam melaksanakan tugas ini. Yakinkan Anda tidak lengah dan yakinkan kepada diri anda bahwa setiap ada yang di luar daripada nalar agar langsung bertindak dengan tidak ragu-ragu,” pesannya.
Apel gelar pasukan ini bertujuan untuk melihat secara langsung kesiapan pasukan TNI, Polri, dan unsur lainnya yang akan bertugas dalam mengamankan kunjungan kerja Wapres Ma’ruf, dengan harapan agar seluruh agenda kegiatan selama kunjungan dapat berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. (LP9/Red)
