BINTUNI, Linkpapua.com – Asrianto (32), karyawan PT Holli Mina Jaya (HMJ), Kabupaten Teluk Bintuni nekat membakar gudang pabrik tempatnya bekerja, Kamis malam (30/3/2023). Aksi itu ia lakukan lantaran tak terima istrinya dipindahkan ke Timika.
Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun menjelaskan, pembakaran gudang perusahaan pengolah udang oleh tersangka ini dipicu rasa kecewa dan sakit hati tersangka terhadap Akiang, pemilik perusahaan. Dituturkan Tomi, dalam beberapa kali kejadian, Akiang membentak istri tersangka saat sudah berada di rumah, karena persoalan pekerjaan.
“Berulangkali tersangka mengingatkan Akiang, jika ada masalah pekerjaan, sebaiknya diselesaikan di kantor, jangan di rumah dan di depan dirinya,” terang dia.
Puncak kekecewan tersangka ini terjadi ketika mengetahui Akiang memindahkan istrinya ke perusahaan miliknya di Timika. Saat tersangka meminta ikut pindah bersama sang istri, ditolak Akiang.
Akiang hanya membolehkan satu orang pindah. Kata Tomi, dari sinilah tersangka merasa sakit hati.
“Kata tersangka ini, kalau ia minta pindah juga ke Timika, maka istrinya kembali ke Bintuni. Tidak bisa dua-duanya pindah ke Timika,” kata Tomi.
Dengan jawaban itu, kemudian tersangka timbul niat meluapkan kekecewaannya dengan membakar gudang. Pada hari kejadian, sekitar pukul 19.00 WIT tersangka berangkat dari rumahnya di Kampung Romares menuju pabrik di Kampung Lama.
Tersangka sempat menelpon istrinya, namun tidak dijawab. Kemudian tersangka pergi ke kios penjual BBM eceran di depan Biliar King, dan membeli sebotol pertalite.
Berbekal sebotol minyak itu, tersangka kemudian menyiram tumpukan karton dan coolbox yang ada di dalam gudang melalui lubang ventilasi. Tersangka kemudian mencari karton lain di luar gudang dan merobeknya, kemudian mencelupkan dengan minyak di tangki motornya.
Sobekan karton yang sudah basah oleh minyak ini, kemudian disulut dengan korek api yang ia kantongi, kemudian melemparkan ke dalam gudang melalui lubang ventilasi.
“Setelah membakar gudang ini, tersangka pergi ke Polres untuk menyerahkan diri,” ujar Tomi Marbun.
Sesaat setelah peristiwa pembakaran gudang perusahaan ini, Susi Yanti, salah seorang karyawan PT HMJ membuat laporan polisi ke SPKT dengan nomor LP/B/53/III/2023/SPKT/RES TELUK BINTUNI / POLDA PAPUA BARAT.
Dijelaskan Tomi Marbun, atas perbuatannya tersangka Asrianto dijerat dengan pasal 187 ayat 1 KUHP dengan ancaman pidana 12 tahun penjara. (LP5/red)