29 C
Manokwari
Senin, April 29, 2024
29 C
Manokwari
More

    Tiga Bulan ke Depan, BP Indonesia akan Pulangkan 12.000 Pekerja dari Teluk Bintuni

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Proyek konstruksi Train 3 LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni dalam kurun waktu tiga bulan ke depan akan melakukan demobilisasi tenaga kerja. Pemulangan tenaga kerja ini berhubungan dengan selesainya pekerjaan konstruksi Kilang 3 yang sudah memasuki masa finishing 99 persen.

    Hal ini disampaikan Desy Unidjaja, Head of Communications and External Affairs BP Indonesia, Desy ketika memberikan materi dalam acara media gathering BP Indonesia bersama wartawan dari Manokwari, Fakfak, Sorong dan Teluk Bintuni, Rabu (22/2/2023) di Hotel Aston Manokwari.

    “Sudah ada 5.400 orang pekerja Papua dipulangkan karena proyek konstruksi sudah selesai. Ini bukan PHK tapi memang karena proyeknya sudah selesai,” ujar Desy.

    Baca juga:  SKK Migas-Pertamina EP Tajak Sumur Eksplorasi WPL-3X di Teluk Bintuni

    Menurutnya, dari sebanyak 12 ribu pekerja proyek Train 3 Tangguh ini secara perlahan akan di pulangkan selama kurun waktu tiga bulan ke depan, dan hanya akan tersisa pekerja profesional yang bertugas mengoperasikan kilang gas.

    Desy juga menjelaskan, sesungguhnya pekerjaan gas tidak begitu banyak menyerap tenaga kerja. Melainkan dari 3 kilang yang akan beroperasi keseluruhan hanya membutuhkan kurang lebih 1.000 pekerja profesional yang akan mengoperasikan kilang-kilang tersebut.

    “Artinya dibutuhkan tenaga kerja high skill yang mampu mengoperasikan sistem karena pekerjaan produksi hanya menggunakan main control building,” papar Desy.

    Baca juga:  Theresia Rumaropen: Valentinus Sudarjanto Paling Layak jadi Pj Gubernur Papua Barat

    Di sisi lain Budy Hermawan sebagai Tangguh Sustainable Project Manager Bp Indonesia mengatakan, program peningkatan SDM pemerintah Teluk Bintuni melalui sekolah 3 bulan di Pusat Pelatihan Teknik Industri Migas (P2TIM) yang digadang-gadang mampu memberikan harapan bagi putra putri Teluk Bintuni juga dianggap tidak memenuhi standar untuk pekerjaan produksi gas. Karena menurutnya dibutuhkan pelatihan sekolah lanjutan dengan kurun waktu kurang lebih 3 tahun untuk bisa mengoperasikan kilang gas tersebut.

    “P2TIM belum memenuhi standar yang di butuhkan oleh BP, meskipun demikian kami sudah menerima sebanyak 272 lulusan untuk bekerja di LNG,” ujar Budi.

    Baca juga:  Soal Temuan Beras Kedaluwarsa di Manokwari, Bulog: Cuma Salah Tempel Stiker

    Sementara itu, Desy juga menjelaskan selama ini tidak ada perjanjian kerja sama antara Bp dan P2TIM terkait perekrutan tenaga kerja. Hal ini tentunya sangat berbeda dengan pelatihan siswa putra putri asli Bintuni di Ciloto Jawa Barat yang memang di inisiasi oleh Bp sendiri.

    Oleh karena itu, terkait demobilisasi pekerja dari LNG itu tetap dilakukan karena memang pekerja konstruksi sudah tidak dibutuhkan lagi.

    Terkait apakah akan ada proyek konstruksi lanjutan, Desy memilih menjawab dengan Bp akan meningkatkan industri turunan yang dipastikan lebih banyak menyerap tenaga kerja.(LP5/red)

    Latest articles

    Musrenbang Papua Barat Tetapkan 47 Program Prioritas 2025, Infrastruktur Mendominasi

    0
    MANOKWARI, linkpapua.com- Pemprov Papua Barat mencatat sedikitnya 47 program masuk dalam skala prioritas RKAPD 2025. Dari seluruh program ini, 17 item masuk dalam skala...

    More like this

    Musrenbang Papua Barat Tetapkan 47 Program Prioritas 2025, Infrastruktur Mendominasi

    MANOKWARI, linkpapua.com- Pemprov Papua Barat mencatat sedikitnya 47 program masuk dalam skala prioritas RKAPD...

    Dinas PUPR Evaluasi Progres Proyek DAK di Papua Barat Daya

    SORONG, Linkpapua.com– Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Papua Barat Daya tengah mengevaluasi progres...

    Wamendagri Sebut Pendataan OAP Penting agar Program Tepat Sasaran

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo mengatakan pentingnya pemerintah Provinsi untuk...