28.7 C
Manokwari
Jumat, November 22, 2024
28.7 C
Manokwari
More

    Mendag Lutfi: ASEAN Harus Kompak Respon Perkembangan Ekonomi Dunia

    Published on

    Jakarta, linkpapua.com- Pada hari kedua Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) khusus ASEAN-Amerika Serikat, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan bahwa penguatan ASEAN merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi kawasan.

    Penegasan disampaikan Mendag Lutfi usai pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Kamboja Pan Sorasak dan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Dato’ Seri Mohamed Azmin Ali.

    Pertemuan bilateral dilaksanakan dihari kedua KTT khusus ASEAN-Amerika Serikat yang berlangsung 11-13 Mei 2022.

    Dalam keterangan tertulis Kementerian Perdagangan, Sabtu (14/5/2022), menyebutkan pertemuan bilateral juga membahas rangkaian Pertemuan Spesial ASEAN Economic Ministers (AEM) yang akan dilaksanakan pada 17—18 Mei 2022 mendatang di Bali, Indonesia.

    Pada kesempatan tersebut, Mendag Lutfi juga membahas kondisi ekonomi global saat ini, antara lain terkait peningkatan proteksionisme era modern, peningkatan inflasi pascakonflik Rusia-Ukraina yang memicu krisis energi dan inflasi harga dunia, serta peningkatan ketidakpercayaan dunia terhadap sistem perdagangan multilateral yang telah memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan.

    Baca juga:  Kapolri Mutasi 3 Kapolres di Papua Barat  

    Selain itu, dibahas juga berbagai agenda yang ditawarkan oleh negara-negara ekonomi besar seperti Indo-Pacific Economic Forum (IPEF) oleh Amerika Serikat, European Union Indo-Pasific Strategy oleh Uni Eropa, Belt Road Initiatives (BRI) oleh Tiongkok, serta kebijakan seperti EU Green Deal dan UK Environmental Act (Due Diligence on Forest Risk Commodities).

    Mendag Lutfi menekankan, rantai pasok di ASEAN akan sangat terganggu di masa mendatang apabila ASEAN tidak segera merespon berbagai perkembangan situasi ekonomi dunia yang terjadi dewasa ini.

    “ASEAN perlu segera mengambil aksi nyata untuk memperkuat posisi sentralitas ASEAN melalui berbagai inisiatif berbasis proyek dan merevitalisasi ASEAN sebagai basis produksi dalam penguatan rantai pasok ekonomi di kawasan,” tegas Mendag Lutfi.

    Mendag Lutfi memandang penguatan ekonomi harus berasal dari dalam ASEAN. ASEAN memiliki berbagai dalam isiatif bersama yang perlu direvitalisasi seperti proyek pupuk Aceh ASEAN, proyek Urea ASEAN di Malaysia, proyek fabrikasi tembaga ASEAN di Filipina, proyek abu soda garam batu di Thailand, serta proyek vaksin ASEAN di Singapura.

    Baca juga:  Kemenag Pantau Hilal di 3 Titik di Papua Barat: 1 Ramadan Jatuh Selasa Besok

    “Untuk itu, ASEAN perlu meningkatkan proyek-proyek serupa di masa mendatang sehingga dapat memperkuat ketangguhan ASEAN terhadap berbagai agenda atau kebijakan negara lain yang dapat mengganggu rantai pasok di kawasan,” ungkap Mendeg Lutfi.

    Pandangan singkat Mendag Lutfi mendapat tanggapan positif dari Menteri Sorasak dan Menteri Azmin yang juga berpandangan sama.
    Menteri Sorasak, selaku ketua AEM tahun ini akan mendukung pelaksanaan AEM Special Meeting yang akan dilaksanakan di Bali dan akan mengupayakan terbentuknya kesepakatan yang lebih konkrit dari seluruh Menteri Ekonomi ASEAN dalam merespon perkembangan ekonomi global saat ini.

    Baca juga:  Kawal Terus Pengamanan Migor Curah Rakyat, Mendag Lutfi: Sesuai Target, Migor Sudah Tersedia di 10 Ribu Titik

    Pada hari yang sama, Mendag Lutfi juga menghadiri kegiatan Indonesia Ministers Meeting with Pemimpin Bisnis Amerika Serikat yang diinisiasi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

    Pertemuan ini menghadirkan 12 pimpinan perusahaan-perusahaan besar AmerikaSerikat antara lain Microsoft, Cargill, P&G, Johnson&Johnson, Chevron, Exxonmobil, dan C4V.

    Pada pertemuan ini, Mendag Lutfi menyampaikan, Indonesia menargetkan keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah melalui pelipattigaan produk domestik bruto (GDP) per kapita dari USD 4,000 menjadi sekitar USD 12,500 pada periode 2038—2040. Dalam mencapai target ini, peningkatan investasi infrastruktur secara masif menjadi kunci utama Pemerintah Indonesia. Untuk menunjang pencapaian tersebut, Indonesia mendukung keterbukaan akses pasar perdagangan internasional.

    “Peningkatan investasi diharapkan dapat mendukung tujuan besar Pemerintah Indonesia untuk keluar dari status negara dengan pendapatan menengah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum,” tutup Mendag Luthfi. (*/Red)

    Latest articles

    Kasus Pemalsuan Dokumen CPNS PB Sudah P21, Polda Segera Serahkan 9...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Polda Papua Barat menyatakan, berkas perkara dugaan pemalsuan dokumen penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pemprov Papua Barat telah lengkap atau...

    More like this

    Legislator Perindo Musa Naa Ajak Masyarakat Teluk Bintuni Menangkan Yo Join

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com– Politisi Partai Perindo yang juga anggota DPRD Papua Barat Musa Naa mengajak...

    BPK RI Papua Barat: Tak Semua Data Boleh Dibuka ke Media  

    MANOKWARI,Linkpapua.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Papua Barat menggelar sharing session dengan...

    Bawaslu Papua Barat Ingatkan Logistik Harus Tiba di TPS pada H-1

    MANOKWARI,Linkpapua.com - Bawaslu Papua Barat memastikan distribusi logistik Pilkada 2024 harus telah tiba di...