MANSEL, Linkpapua.com – Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan akhirnya sepakat jatah beras para pegawai akan didrop dari hasil panen petani Mansel. Ini disepakati setelah lebih dari tiga bulan digodok.
“Waktu pertemuan dengan para petani kami dapati bahwa hasil panen mereka bahkan tertahan sampai 3 musim panen. Hasil ini kemudian kami laporkan ke Pak Bupati dan beliau memerintahkan untuk melakukan semua persiapan agar hasil panen petani Mansel dimanfaatkan untuk jatah beras pegawai,” kata Kepala Dinas Pertanian Mohammad Amir, Jumat (11/3/2022).
Selama proses pembicaraan, petani diwakili oleh para pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sementara dari pihak pemerintah selain kadistan, juga diwakili Kepala Distrik Yakob Frits Ramar dan Kadis Pemberdayaan Masyarakat Kampung Yesaya Tehupari.
Amir menyampaikan, pihaknya memulai komunikasi tersebut sejak Desember 2021. Ia mengaku mendapat perintah bersama-sama dengan kepala dinas pemberdayaan masyarakat kampung dan kepala distrik untuk berembuk dengan para petani yang pada saat itu sudah mulai merasa kesulitan bersaing di pasaran.
Dari keputusan bupati inilah perwakilan pemerintah terus melakukan koordinasi yang akhirnya menemui titik kata sepakat. Di mana pihak petani melalui BUMDes akan menyalurkan 33 ton beras setiap bulannya kepada pemerintah daerah.
Dikonfirmasi terpisah, koordinator dari BUMDes yang dilibatkan dalam penyediaan jatah beras pegawai, Mulyoto menyampaikan, dalam upaya memenuhi kebutuhan jatah beras pegawai Mansel pihaknya didukung oleh 5 BUMDes yang ada di Oransbari. Mereka akan bertanggung jawab untuk memenuhi kuota permintaan pemda mulai tahun 2022 ini.
“Karena proses koordinasi yang memakan waktu cukup lama sehingga pendropan pertama baru dimulai pada bulan Maret ini,” katanya. (LP2/Red)