PAPUA, Linkpapua.com – Polda Papua mencatat korban meninggal dunia 7 orang dan luka-luka 4 orang akibat bencana banjir dan longsor di Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Polda Papua menerjunkan 380 personel untuk membantu penanganan bencana banjir dan longsor yang terjadi.
“Korban meninggal dunia dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi melanda wilayah Kota Jayapura,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal seperti dirilis Antara, Minggu dini hari (9/1/2022).
Sementara korban selamat dievakuasi ke Rumah Sakit terdekat di antaranya RS DOK II Jayapura, RS Provita Jayapura dan RS Bhayangkara Jayapura.
Adapun wilayah bencana tanah longsor yang paling parah terdapat di wilayah Jayapura Utara dengan empat titik tanah longsor, antara lain Nirwana I Bhayangkara, APO Kali dan Kloofkamp.
Wilayah genangan air atau banjir yang terparah berada pada distrik Abepura yaitu Perumahan Organda, Kali Acai, dan Kompleks Pasar Youtefa dan Distrik Jayapura selatan yaitu wilayah pemukiman kompleks SMAN 4, PTC Entrop dan Hamadi.
Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Jayapura banjir terparah terjadi di Perumahan BTN Gajah Mada Yahim Sentani, Areal Stadion Lukas Enembe.
“Untuk saat ini genangan banjir sudah tidak ada, yang tersisa hanya material bekas banjir dan tanah longsor dan sedang dibersihkan oleh personel gabungan TNI-Polri dan Pemerintah setempat,” kata Kamal.
Dimana, Polda Papua menurunkan ratusan personel terdiri atas Satuan Brimob, Samapta dan Polairud.
“380 personel itu diturunkan untuk membantu Polres Jayapura dan Jayapura Kota dalam penanganan banjir dan longsor yang terjadi di kota tersebut,” kata Kamal.
Menurut Kamal, Kapolda Papua Irjen Pol Mathias D Fakhiri memimpin langsung personel turun menuju lokasi titik banjir dan longsor untuk selanjutnya melakukan evakuasi atau pertolongan kepada para korban.
“Para personel melakukan penanganan secara terpadu dengan instansi terkait pada titik terjadinya longsor, pohon tumbang dan terdapat material akibat longsor di jalan raya dan pembersihan saluran Irigasi/drainase atau got yang menyumbat aliran air,” kata Kamal.
Para personel yang diturunkan juga melakukan patroli untuk mengecek perkembangan sekaligus memonitor bertambahnya korban jiwa, kemudian memberikan imbauan kepada masyarakat untuk waspada adanya curah hujan lanjutan yang cukup deras.
Kamal mengatakan, rapat koordinasi juga sudah dilakukan bersama dengan Forkopimda Kota Jayapura.
Hasil rakor, Surat Keputusan (SK) status tanggap darurat juga akan segera dibuat oleh Wali Kota Jayapura dan Forkopimda mendirikan tempat penampungan untuk pengungsi yang berpusat di Balai Diklat Sosial Tanah Hitam.
“Kemudian mendirikan posko induk di GOR Waringin dengan 3 posko pembantu (Organda, Pasar Yautefa dan SMA 4 Jayapura),” ujarnya. (LP2/Red)