MANOKWARI, Linkpapua.com – Anggota Bhayangkari se-Papua Barat diminta untuk meningkatkan kapasitas literasi media agar tidak salah dalam mengonsumsi sebuah konten.
Hal ini disampaikan Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing, Rabu (17/11/2021) di acara Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa yang digagas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Tornagogo mengatakan dengan meningkatkan kapasitas literasi, anggota Bhayangkari akan mampu bersikap kritis terhadap siaran televisi dan radio.
“Kekritisan itu akan membuat anggota Bhayangkari dapat memilah dan memilih konten media yang baik untuk didengar dan ditonton,” ungkapnya.
Menurutnya, eksistensi kebudayaan di provinsi ini merupakan manifestasi dari orisinalitas kebudayaan yang hidup dengan keberlangsungan tradisi dan budaya yang selama ini dilihat dan dialami. Selain itu, nilai religiusitas, kebersamaan, saling memaafkan, kepercayaan dan persaudaraan yang menjunjung tinggi kearifan lokal juga merupakan unsur perekat dan modal sosial dalam bermasyarakat.
“Ini salah satu sisi yang layak tersosialisasikan dalam konten televisi dan radio, guna meningkatkan ketahanan informasi di masyarakat dalam era perkembangan digital saat ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Bhayangkari Papua Barat, Ny Martha Tornagogo Sihombing, berharap kemajuan teknologi informasi termasuk teknologi penyiaran, dapat diiringi dengan kemampuan literasi.
“Perkembangan teknologi dan mudahnya masyarakat mengakses informasi, harus didukung dengan kemampuan literasi, agar dapat terhindar diri dari konten seperti hoax, pornografi dan kekerasan,” tambahnya.
Sehingga dengan gerakan literasi ini, diharapkan anggota Bhayangkari bisa konsisten menetapkan pilihan personalnya pada program siaran yang mengedukasi. (LP3/Red)