Rabu, Maret 29, 2023
28.3 C
Manokwari
28.3 C
Manokwari
Rabu, Maret 29, 2023

Indonesia COVID-19 Statistics

161,005
Total Kematian
Updated on Wednesday, 29 March 2023, 11:18 11:18 am
4,755
Total Kasus Aktif
Updated on Wednesday, 29 March 2023, 11:18 11:18 am
6,744,873
Total Kasus Terkorfirmasi
Updated on Wednesday, 29 March 2023, 11:18 11:18 am

Usai Pembinaan di Bapas, Remaja Manokwari Alami Gangguan Kejiwaan

MANOKWARI, LinkPapua.com – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Manokwari mengonfirmasi seorang remaja berusia 17 tahun didiagnosis mengalami gejala gangguan kejiwaan (ODGJ). Remaja berinisial YB ini mengalami gejala kelainan jiwa sejak Desember 2022.

YB yang ditangani saat ini merupakan remaja yang terdaftar di sebuah sekolah kejuruan di Manokwari. Dia pada satu waktu mengalami masalah lalu berurusan dengan pihak berwajib.

Namun, karena masih berusia belasan tahun, YB diputuskan menjalani pembinaan di Bapas Manokwari.

“Iya, dia mulai mengalami gejala itu sekitar bulan Desember 2022, beberapa hari setelah keluar dari Bapas,” kata Panggih Priyo, Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Manokwari, Rabu (1/2/2023).

Selama di Bapas, kata Panggih, warga binaan mendapatkan pelayanan baik. Mereka tidak ditahan, tetapi mendapat bimbingan rohani.

Panggih menceritakan, YB awalnya tinggal bersama dengan kakaknya di Distrik Manokwari Selatan yang berprofesi sebagai pelayan atau hamba Tuhan. YB kerap melakukan hal-hal aneh di lingkungannya.

“Bersama dengan keluarganya kita lalu memastikan kesehatan YB di dokter BNN karena perilakunya mengarah pada pengguna obat terlarang. Namun, setelah diperiksa hasilnya negatif, bahkan dokter menyarankan agar dibawa ke RSJ yang ada di Jayapura,” ucap Panggih.

Baca juga:  Terkendala Biaya, Anak ODGJ di Manokwari Dititipkan di PPA
Baca juga:  Terkendala Biaya, Anak ODGJ di Manokwari Dititipkan di PPA

Pemeriksaan secara medis terhadap YB dilakukan pada awal Januari 2023 lalu. Namun, karena kehidupan ekonomi keluarga yang tidak mendukung untuk YB dibawa ke RSJ di Jayapura, Bapas bersama dengan pihak keluarga membawa YB ke Rumah Aman UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Manokwari.

“Kita titipkan di Rumah Aman UPTD PPA di bawah Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Manokwari karena kekurangan biaya untuk dibawa ke Jayapura,” katanya.

Panggih mengaku kedua orang tua YB tinggal di Papua Barat Daya. Mereka memiliki penghasilan pas-pasan sehingga belum mampu membawa remaja itu ke Jayapura.

“Harapan kami semua, ada pemerintah yang memperhatikan anak-anak ini terutama masalah ekonomi,” ucapnya.

Panggih juga berharap ke depan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua barat membangun fasilitas RSJ di daerah ini agar memudahkan serta mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama warga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.

“Gejala ODGJ ini juga perlu diperhatikan, jangan sampai ada kesalahan penanganan sehingga membuat korban ini semakin parah,” tuturnya. (*/Red)

Latest news
Related news

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here