MANOKWARI- Puluhan massa yang tergabung dalam solidaritas peduli pencaker Papua Barat Kamis, (6/8/2020) mendatangi kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat. Kedatangan mereka untuk menyampaikan protes akibat hasil seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 yang dianggap tidak berpihak ke OAP.
Perwakilan massa, Majanto Ullo menyampaikan sejumlah sikap, seperti mempertanyakan hasil pengumuman seleksi CPNS yang terlalu lama.
“Dari hasil seleksi CPNS hanya 98 OAP yang lolos. Pemerintah juga tidak konsisten dan lalai melaksanakan kesepakatan bahwa hasil seleksi harus 80 persen OAP dan 20 persen non OAP. Selama 20 tahun pelaksanaan otsus tetapi minim perdasus yang melindungi hak-hak OAP,”ujar dia.
Setelah menyampaikan aspirasi, massa meminta agar aspirasi tersebut harus diperjuangkan karena MRP dianggap sebagai pelindung bagi hak-hak dasar OAP.
Massa diterima oleh sejumlah anggota MRP Papua Barat sekaligus menyerahkan pernyataan sikap. Ketua pokja adat MRP Papua Barat, Semuel Kambuaya yang mewakili pimpinan MRP mengatakan aspirasi ini akan ditindaklanjuti ke gubernur Papua Barat.
“Hasil seleksi CPNS kemarin sangat mengecewakan. MRP sudah menugaskan anggota untuk ke daerah masing-masing agar bisa memantau dan mengawal proses seleksi CPNS tetapi untuk kelulusan menjadi tanggung jawab pemerintah,”jelas Kambuaya.
Pihaknya akan mendorong agar pada proses seleksi CPNS untuk formasi 2019 hanya bisa diikuti oleh OAP. Termasuk juga MRP sebagai pengawas kusus pelaksanaan seleksi CPNS.(LPB3/Red)