MANOKWARI, Linkpapua.com – Asisten manajer tim tenis Papua Barat untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, Rusdy Nuhuway, mengungkapkan tekad Muhammad Althaf Dhaifullah (20) untuk bisa kembali membela tim nasional (timnas) tenis Indonesia.
“Dia (Althaf) menyampaikan harapan terbesarnya kepada kami, yaitu kembali membela timnas. Untuk itu, dia bertekad membuktikan kualitasnya bukan untuk Papua Barat saja, tetapi kepada Indonesia, bahwa dirinya pantas sebagai pemain timnas tenis Indonesia,” kata Nahuway kepada Linkpapua.com, Rabu (15/9/2021).
Nahuway menjelaskan, Althaf sebelumnya dicoret dari timnas tenis Indonesia meski telah meraih juara PAD beberapa ajang bergengsi, salah satunya ialah juara tunggal putra Moya Open 2019. Pada laga final turnamen seri Asian Tennis Tour itu, Althaf sukses menekuk Aditya Hari Sasongko (31) melalui straight set 6-4 dan 6-3.
Nahuway menilai, Althaf adalah atlet yang bertalenta di umurnya yang masih terbilang muda. Ini terbukti dengan adanya torehan sejumlah prestasi yang diraihnya. Namun sayang, Althaf yang mewakili Papua Barat dicoret dari timnas tenis Indonesia dengan berbagai alasan.
“Dia sudah menyampaikan keluh kesahnya kepada kami, terutama saya selaku asisten manajer. Dan untuk itu, Althaf bertekad raih kemenangan di tunggal putra pada PON XX Papua, sebagai pembuktian kepada Indonesia bahwa dirinya pantas menjadi pemain timnas,” ujar Nahuway.
Nahuway melanjutkan, tim cabang olahraga (cabor) tenis PON Papua Barat mengutus delapan atlet untuk berlaga pada PON XX Papua 2021 nanti. Tim terdiri atas 4 putri dan 4 putra. Laga perdana sendiri akan mulai berlangsung pada 26 September mendatang.
“Kami mengirim 8 atlet, 4 putra dan 4 putri. Jumlah kami totalnya 12 orang, termasuk tim ofisial,” ujar Nahuway. “Kami tentunya berharap, untuk perorangan, Althaf benar-benar bisa membuktikan tekadnya dengan memboyong medali bagi dan untuk Papua Barat,” katanya lagi. (LP7/Red)