26.7 C
Manokwari
Jumat, April 19, 2024
26.7 C
Manokwari
More

    APBD-P Papua Barat Terhambat di Kemendagri, Silpa Berpotensi Membengkak

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Barat, Nataniel D. Mandacan, mengaku khawatir dengan keterlambatan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2022. Keterlambatan bisa menyulitkan saat penyusunan pertanggungjawaban nanti.

    “Hari ini sudah 31 Oktober, kita berharap pada awal November sudah dapat dijalankan. Kalau tidak maka jika dipaksakan pertanggungjawaban akhir tahun tepat waktu maka akan sulit,” kata Nataniel, di Manokwari, Senin (31/10/2022).

    APBD-P Papua Barat belum dilaksanakan karena masih menunggu hasil evaluasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Proses di Kemendagri memakan waktu cukup lama. Hingga saat ini, realisasi belanja APBD-P tertunda.

    Baca juga:  Lepas Pawai Budaya HUT PI ke-168, Waterpauw Ajak Generasi Muda Sebarkan Kebaikan

    Nataniel menyebutkan, keterlambatan yang terjadi akan berakibat pada pelaksanaan belanja. Selain itu, saat penyusunan pertanggungjawaban nanti akan menyulitkan, mengingat tahun 2022 hanya menyisakan waktu dua bulan.

    Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Papua Barat, Enos Aronggear menyebut APBD-P Papua Barat telah disahkan dalam rapat paripurna 28 September lalu. Hanya, pelaksanaan realisasi belanja harus menunggu evaluasi Kemendagri.

    Baca juga:  Pemprov Papua Barat Serahkan Materi Ranperda APBD-P 2022 Pekan Depan

    “Sudah sekitar tiga minggu di kementerian, kalau kita hitung waktu yang tersisa maka tentunya menghambat pelaksanaan kegiatan di daerah,” ujar Enos.

    Beberapa hal yang akan terjadi jika keterlambatan pelaksanaan APBD-P. Enos menyebutkan, salah satunya yakni jumlah sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) yang kemungkinan membengkak.

    “Jika Silpa besar, maka menjadi kerugian daerah juga karena tidak mampu membelanjakan anggaran yang tersedia. Apalagi dengan limit waktu yang tersisa,” tuturnya.

    Baca juga:  Garap Potensi Wisata, Asisten II Setda Papua Barat: Harus Kerja Sama-sama

    Meski begitu, Enos tetap optimistis APBD-P Papua Barat dapat dilaksanakan dengan baik. Mengingat anggaran perubahan didominasi oleh transfer ke kabupaten/kota.

    “Yang paling besar adalah transfer ke kabupaten dan kota, seperti belanja yang bersumber dari dana bagi hasil migas sehingga saat kita terima akan langsung ditransfer ke setiap kabupaten,” bebernya.

    Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua Barat telah mengesahkan APBD-P 2022 meliputi total pendapatan Rp7,11 triliun, total belanja Rp8,23 triliun, dan penerimaan pembiayaan Rp1,11 triliun. (LP2/Red)

    Latest articles

    Rela Pensiun Dini, Dominggus Rumadas Siap Maju Jadi Calon Bupati Manokwari

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Salah satu putera Doreri, Dominggus Rumadas memutuskan untuk maju sebagai bakal calon Bupati Manokwari pada Pilkada November mendatang. Dominggus mengaku ingin mengabdi...

    More like this

    Tren Kasus DBD Naik, Dinkes Papua Barat Lakukan Edukasi di Masyarakat

    MANOKWARI, linkpapua.com- Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Feny Maya Paisey mengatakan, tren kasus DBD...

    Pemprov Papua Barat Segera Gelar Forum OPD dan Pra-Musrenbang

    MANOKWARI, linkpapua.com- Pemerintah Provinsi Papua Barat menggelar apel perdana pascalibur Idul Fitri, Jumat (19/4/2024)....

    Pasca-Idul Fitri, Dinas PUPR Papua Barat Benahi Kawasan KM 11 Manokwari

    MANOKWARI, linkpapua.com- Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Papua Barat mulai membenahi...