MANOKWARI,Linkpapua.com – Yayasan Barakas Manggun Papua (BMP) bersama Persekutuan Gereja-gereja Papua (PGGP) menggelar seminar bertajuk kepemudaan di Swiss-Belhotel Manokwari, Jumat (12/7/2024). Seminar mengurai benang merah problem kepemudaan menuju era Indonesia Emas.
Ketua Yayasan Barakas Manggun Papua Eddy T Wambrauw mengatakan, seminar ini sengaja mengangkat tema kepemudaan. Sebab problem bangsa secara komprehensif hanya bisa dijawab jika dipersiapkan generasi dari hari ini.
“Kita sadar bahwa pemuda merupakan garda terdepan dalam kemajuan Papua di masa depan. Tetapi image masyarakat mengenai pemuda tercoreng dengan kelakuan dan kenakalan pemuda di jalanan,” terang Eddy.
Eddy melihat, persoalan mendasar yang dihadapi pemuda saat ini adalah lemahnya karakter dan identitas diri. Akibatnya banyak di antara mereka yang merefleksikan jiwa muda lewat perilaku menyimpang.
“Sekarang kita lihat di jalan-jalan kebanyakan pemuda-pemuda tetapi nilainya negatif,” ujarnya.
Untuk itu Yayasan Barakas Manggun Papua dan PGGP ingin merangkul pemuda-pemuda gereja untuk dibentuk karakter, sikap dan tingkah lakunya demi menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Maka dalam seminar ini kami mengambil tema transformasi peran pemuda gereja dalam pembangunan Papua Barat menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Sementara itu Ketua PGGP Pendeta Daniel Sukan mengatakan sebagai generasi muda di gereja, pemuda adalah tulang punggung gereja. Maknanya pemuda merupakan pendorong dan pemeran utama dalam kemajuan geraja di masa akan datang.
Daniel menjelaskan, pemuda juga membawa gereja untuk mengambil peran dalam berbagai bidang. Tidak hanya di gereja tetapi dalam kemasyarakatan, pendidikan, dan perekonomian.
“Ketika kita berpikir untuk membangun generasi muda maka sesungguhnya tidak hanya gereja tetapi bangsa dan negara akan dibangun dengan semua potensi yang ada,” kata pendeta Daniel.
Kegiatan seminar ini mendapat apresiasi dari Pj Fubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere yang diwakili oleh Asisten II Melkias Werinussa. Melkias mengatakan peran pemuda sangat besar dalam kemajuan Indonesia.
Dari momen sumpah pemuda tercatat bahwa pemuda memiliki potensi yang tak terbatas dalam segala bidang.
“Harapannya pemuda gereja di papua Barat dapat disiapkan dengan sebaik mungkin karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri perlu adanya peran pemuda didalamnya untuk bersama-sama membangun Papua Barat menuju Indonesia emas 2045,” ujar Melkias.
Ketua panitia Erenst Ngabalin melaporkan bahwa kegiatan seminar pemuda gereja Papua Barat ini berlangsung selama 2 hari di hadiri oleh 150 peserta pemuda gereja di Manokwari.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Ketua KNPI Papua Barat Sammy Saiba, Polda Papua Barat Kombespol Erik Kadir Suly, Pangdam, Pembicaraan dari Jayapura Dr. Laus Rumayom, Dosen UNIPA Dr. Ir Agus Sumule, Dr. Tandi Randa
“Harapan kami para peserta dapat menimba ilmu dengan baik karena materi yang kami siapkan menurut kami benar-benar materi yang dibutuhkan untuk membentuk karakter dan kepribadian pemuda untuk siap dalam menyongsong Indonesia emas 2045,” tutup Erents. (LP14/red)