MANOKWARI, Linkpapua.com – Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Ilyas Alamsyah mengatakan, berbeda pilihan di Pemilu adalah hal biasa di negara demokrasi. Pemilu tidak boleh menjadi ajang perpecahan antaranak bangsa.
“Jangan karena kita berbeda pilihan, berbeda pendapat sehingga kita selalu selesaikan dengan perdebatan-perdebatan yang ujungnya bisa mengakibatkan pertengkaran. Beda pilihan, tetapi tetap dalam bingkai persatuan,” ujar Ilyas saat memberi pengarahan pada silaturahmi bersama Forkopimda, tokoh agama dan tokoh masyarakat di di Manokwari, Selasa (6/2/2024).
Ilyas awalnya berbicara terkait keamanan. Ia mengungkapkan, selain pendekatan keamanan, Kodam XVIII/Kasuari juga melakukan pendekatan kasih sayang.
“Mari kita saling mengampuni dan berdamai dengan diri sendiri. Agar saat melihat ada yang lebih dari kita, kita tidak akan iri,” katanya.
Mendekati Pemilu masing masing pihak harus bisa menahan diri. Mengendalikan ego. Dan yang paling penting kata dia, menerima setiap hasil dari demokrasi dengan terbuka.
“Mari semua untuk saling menurunkan ego masing-masing sesuai dengan keyakinan kita,” ucapnya.
Pangdam menyebutkan, ia menerima informasi bahwa Pemilu 14 Februari 2024 dianggap tidak sah. Menurut Ilyas, ini informasi hoaks. Ini propaganda yang harus dicegah.
Pangdam mengakui telah menyiapkan beberapa kekuatan menjelang pemilu ini, agar pesta demokrasi berjalan aman dan damai. Ia juga mengajak untuk semua tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh perempuan dan tokoh pemuda untuk bersama-sama untuk menyukseskan pesta demokrasi.
“Karena jaminan yang paling kuat adalah di masyarakat,” tutupnya. (LP12/red)