KAIMANA, LinkPapua.com – Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, resmi menjadi sesepuh dari delapan suku asli Kaimana. Delapan suku itu, yakni Mairasi, Kuri, Irarutu, Oburau, Medewana, Napiti, Myere, dan Kouwayi.
Ketua Dewan Adat Kaimana, Yohan Werfete, yang mengukuhkan Waterpauw dalam sebuah upacara di halaman GOR Kaimana, Rabu (17/10/2023), disaksikan Bupati Kaimana, Freddy Thie, serta para kepala suku.
Waterpauw dan istrinya, Roma Megawanti Pasaribu, terlebih dahulu diarak menyaksikan tarian adat yang mewakili delapan suku asli Kaimana. Setelah itu, dalam prosesi yang penuh makna, Waterpauw diberikan sebuah mahkota oleh Yohan.
Yohan menggunakan bahasa Irarutu memberikan gelar Tnitu Aisinya Mansare kepada Waterpauw. “Artinya anak sulung atau anak asli dan anak tertua yang akan menjadi payung bagi delapan suku asli Kaimana,” ujarnya.
Waterpauw mengaku bangga dan terhormat atas penghargaan ini. Ia menyebut pengukuhan ini sebagai langkah penting dalam menjaga hubungan kekerabatan dan kekeluargaan antara suku-suku di wilayah Kaimana.
“Saya bersama istri dan anak-anak merasa bangga dan terhormat dengan adanya prosesi adat yang dilakukan hari ini bagi kami,” katanya.
Pengukuhan ini, lanjut Waterpauw, memberikan kesadaran baru bagi dirinya dan seluruh pejabat dalam pemerintahan untuk tidak melupakan masyarakat adat. Menjadi pengingat bahwa asal usul orang Papua yang perlu dilestarikan.
Sebelumnya, Jumat (13/10/2023), Waterpauw terlebih dahulu dikukuhkan sebagai anak adat dan sesepuh Kuri Wamesa di Kabupaten Teluk Wondama oleh Kepala Suku Besar Kuri Wamesa, Sefnat Kurube Djau, dan Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Daerah Wondama, Adrian Worengga. (*/Red)