BINTUNI, Linkpapua.com – Pemkab Teluk Bintuni mengambil langkah cepat menangani meluasnya penyebaran virus African swine Fever (ASF) atau demam babi. Pemkab langsung menyetop pengiriman babi dari luar daerah.
“Sebelum mendapat surat edaran resmi dari dinas peternakan provinsi kami sudah turun lapangan. Kami lakukan upaya pencegahan,” terang Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Esther Buntu, Senin (26/4/2021).

Ia mengatakan, setelah berkoordinasi dengan kadis, pihaknya mengambil inisiatif pencegahan awal. Menurut Esther, pencegahan awal ini penting. Karna virus ASF ini menyebar sangat cepat.
Esther juga mengaku telah berkoordinasi dengan para penyuluh dinas peternakan agar lebih aktif melakukan pencegahan awal.

“Kami usahakan agar babi tidak sampai terkena virus agar tidak punah keberadaan hewan ini. Karena virus ASF ini belum ada obatnya,” kata Eshter.
Teluk Bintuni sendiri belum menerbitkan surat edaran terkait penyebaran virus ASF.
Sementara untuk pemeriksaan sampel darah juga terkendala keterbatasan prasarana.
Sampel darah hanya bisa dilakukan oleh pihak karantina. Teluk Bintuni disebutkan Esther belum memiliki lab untuk memeriksa sampel.
“Hasil sampel darah yang sudah diambil dibawa ke Maros (Makassar). Yang bisa kami melakukan sekarang adalah penanganan pencegahan dengan menyuntikkan vitamin B komplek, antibiotik,” katanya.
Pihaknya juga melakukan penyemprotan kandang dengan desinfektan serta menyampaikan kepada masyarakat agar tidak memasukan sembarangan orang ke kandang.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat jangan mengonsumsi daging babi untuk sementara. Lalu lintas pengiriman daging juga agar disetop dulu,” tutup Esther. (LP2/red)




