MANOKWARI-Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengutarakan bahwa vaksinasi COVID-19 akan dilaksanakan secara serentak pada 14 Januari 2021.
Gubernur Dominggus pada Rabu (6/12) mengikuti rapat secara virtual bersama presiden Joko Widodo, sejumlah menteri terkait serta para gubernur. Rapat itu membahas tentang persiapan daerah dalam program vaksinasi COVID-19.
Ia menjelaskan, vaksinasi COVID-19 akan dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2021. Setelah pencanangan itu, vaksinasi COVID-19 secara serentak akan dilaksanakan di seluruh provinsi pada 14 Januari 2021.
Menurut Dominggus, Papua Barat siap melaksanakan vaksinasi COVID-19. Sasaran telah siap, termasuk tenaga atau vaksinator yang akan menyuntikan vaksin pada 14 Januari mendatang.
Vaksin COVID-19 untuk Papua Barat telah tiba dan saat ini disimpan di gudang farmasi Dinas Kesehatan Papua Barat. Aparat keamanan melakukan penjagaan secara ketat gudang farmasi yang berada di Manokwari itu.
“Perintah pak Presiden para kepala daerah diminta siap untuk divaksin sebagai contoh atau teladan bagi masyarakat. Tapi untuk vaksinasi tahap pertama ini dibatasi usia 60 tahun ke bawah,” katanya lagi.
Kepala suku besar Arfak ini menjelaskan bahwa vaksinasi COVID-19 tahap pertama ini diprioritaskan bagi tenaga kesehatan yang melayani pasien COVID-19. Jika memungkinkan vaksinasi juga akan dilakukan bagi petugas layanan publik lain seperti guru, bank dan lain sebagainya.
“Vaksin yang kita terima masih terbatas, baru 7.160 dosis. Makanya petugas medis dulu yang kita prioritaskan,” ujarnya.
Kendati demikian selain tenaga medis, lanjut Gubernur, pada vaksinasi serentak 14 Januari nanti perwakilan tokoh masyarakat, agama dan perempuan juga akan diberikan vaksin.
Mereka diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat agar tidak ragu terhadap vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan pemerintah.
“Besok kita akan laksanakan rapat teknis untuk menentukan sasaran, siapa-siapa saja yang nanti akan divaksinasi pada 14 Januari,” kata Mandacan menambahkan.
Dominggus mengungkapkan pemerintah tidak memaksakan masyarakat untuk divaksin tetapi harus dari kesadaran masyarakat itu sendiri.
“Kita tidak memaksakan masyarakat harus divaksin tetapi kembali pada kesadaran masyarakat. Vaksin ini kan untuk kebaikan bersama,” kata gubernur.
Secara pribadi Gubernur mengaku sudah siap untuk divaksin, tetapi karena ada pengaturan kelompok umur sehingga dia belum bisa divaksin ditahap pertama karena keterbatasan vaksin yang dikirim ke Papua Barat yaitu berjumlah 7.160 vaksin.
Saya sebetulnya ingin dan siap di vaksin, tapi karena usia saya sudah lebih dari 60 maka saya tunggu pada vaksinasi tahap berikutnya,” ucap Gubernur.(LPB3/red)