27.3 C
Manokwari
Rabu, April 16, 2025
27.3 C
Manokwari
More

    Usai Pembinaan di Bapas, Remaja Manokwari Alami Gangguan Kejiwaan

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Manokwari mengonfirmasi seorang remaja berusia 17 tahun didiagnosis mengalami gejala gangguan kejiwaan (ODGJ). Remaja berinisial YB ini mengalami gejala kelainan jiwa sejak Desember 2022.

    YB yang ditangani saat ini merupakan remaja yang terdaftar di sebuah sekolah kejuruan di Manokwari. Dia pada satu waktu mengalami masalah lalu berurusan dengan pihak berwajib.

    Namun, karena masih berusia belasan tahun, YB diputuskan menjalani pembinaan di Bapas Manokwari.

    “Iya, dia mulai mengalami gejala itu sekitar bulan Desember 2022, beberapa hari setelah keluar dari Bapas,” kata Panggih Priyo, Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Manokwari, Rabu (1/2/2023).

    Baca juga:  Lepas 171 Calhaj, Hermus Indou: Semoga jadi Haji Mabrur

    Selama di Bapas, kata Panggih, warga binaan mendapatkan pelayanan baik. Mereka tidak ditahan, tetapi mendapat bimbingan rohani.

    Panggih menceritakan, YB awalnya tinggal bersama dengan kakaknya di Distrik Manokwari Selatan yang berprofesi sebagai pelayan atau hamba Tuhan. YB kerap melakukan hal-hal aneh di lingkungannya.

    “Bersama dengan keluarganya kita lalu memastikan kesehatan YB di dokter BNN karena perilakunya mengarah pada pengguna obat terlarang. Namun, setelah diperiksa hasilnya negatif, bahkan dokter menyarankan agar dibawa ke RSJ yang ada di Jayapura,” ucap Panggih.

    Baca juga:  Puluhan Mahasiswa Datangi Kantor Gubernur, Tuntut Pencairan Proposal Pendidikan

    Pemeriksaan secara medis terhadap YB dilakukan pada awal Januari 2023 lalu. Namun, karena kehidupan ekonomi keluarga yang tidak mendukung untuk YB dibawa ke RSJ di Jayapura, Bapas bersama dengan pihak keluarga membawa YB ke Rumah Aman UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Manokwari.

    “Kita titipkan di Rumah Aman UPTD PPA di bawah Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Manokwari karena kekurangan biaya untuk dibawa ke Jayapura,” katanya.

    Panggih mengaku kedua orang tua YB tinggal di Papua Barat Daya. Mereka memiliki penghasilan pas-pasan sehingga belum mampu membawa remaja itu ke Jayapura.

    Baca juga:  Surprise! Dandim Manokwari Kaget Dapat Kejutan dari Polres Manokwari di HUT TNI

    “Harapan kami semua, ada pemerintah yang memperhatikan anak-anak ini terutama masalah ekonomi,” ucapnya.

    Panggih juga berharap ke depan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua barat membangun fasilitas RSJ di daerah ini agar memudahkan serta mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama warga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.

    “Gejala ODGJ ini juga perlu diperhatikan, jangan sampai ada kesalahan penanganan sehingga membuat korban ini semakin parah,” tuturnya. (*/Red)

    Latest articles

    Reses di Fakfak, Fachry Tura Terima Aspirasi soal Air Bersih hingga...

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.com - Kebutuhan air bersih dan minimnya fasilitas olahraga menjadi aspirasi utama yang disampaikan warga Kampung Tanama, Kabupaten Fakfak, saat reses Anggota DPR...

    More like this

    Sinergi Cegah Korupsi, Bupati Bintuni Ikuti Rakor Pedoman MCSP KPK 2025

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com - Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, mengikuti rapat koordinasi (rakor) sosialisasi...

    Ruangan di Sekretariat DPRK Manokwari Terbatas,DPRK Manokwari Gelar RDP dengan OPD

    MANOKWARI, Linkpapua.com- DPRK Manokwari menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan sejumlah OPD berkaitan dengan...

    Kisah Suprihatin Operasi Gratis dengan BPJS Kesehatan: Saya Tak Keluar Uang Sepeser Pun

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Suprihatin (50), salah seorang warga Manokwari, Papua Barat, menjalani operasi di...