MANOKWARI – Papua Barat mencatat penambahan angka kasus positif Covid-19 sebanyak 23, Rabu (12/5/2021). Kabupaten Manokwari menempati angka penambahan kasus tertinggi.
Kabupaten Manokwari bertambah 18 kasus. Disusul Kota Sorong 4 kasus dan Sorong Selatan 1 kasus. Papua Barat juga mencatat angka kesembuhan yang dinilai rendah.
“Untuk hari ini tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Manokwari menurun, yakni hanya 6 orang. Sementara dari kabupaten/kota lain tidak ada laporan kontribusi kesembuhan atau mencapai 95,7 persen,” jelas Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Papua Barat, Derek Ampnir, Rabu (12/5/2021).
Menurut Derek, bertambahnya angka kasus, dan rendahnya tingkat kesembuhan disebabkan menurunnya kesadaran prokes masyarakat. Kata dia, Manokwari, Kota Sorong dan Sorong Selatan menjadi sorotan karena naiknya kasus positif.
“Kontribusi kasus positif hari ini, Manokwari di peringkat pertama jelang Lebaran. Tapi tingkat kesembuhan Manokwari urutan pertama, namun masih rendah. Kita harapkan kalau bisa besok-besok tingkat kesembuhan lebih baik lagi,” kata Derek.
Secara umum, data yang diperoleh per hari ini jumlah orang yang diperiksa mencapai 43.158 orang. 34.019 orang (78,8%) dinyatakan negatif dan 9.139 orang (21,2%) positif.
Angka kesembuhan menyentuh 95,8% atau sekitar 8.752 orang. Bersamaan dengan itu, hari ini juga ada tambahan 6 orang yang dinyatakan sembuh. Keenamnya berasal dari Manokwari.
Sementara ada 184 orang meninggal dunia. Suspek 30 orang dengan rincian Kota Sorong (16), Bintuni (6),
Fakfak (3), Manokwari (1), Kabupaten Sorong (1), Raja Ampat (1), Manokwari Selatan (1) dan Maybrat (1).
Angka positif per hari ini 153 orang, dengan rincian dari Kota Sorong (55), Manokwari (41), Teluk Bintuni (13), Kab. Sorong (12), Fakfak (10), Sorong Selatan (10), Teluk Wondama (5), Maybrat (2), Kaimana (2), Manokwari Selatan (2) dan Tambrauw (1).
Derek menjelaskan data per hari ini menunjukkan bahwa kesadaran prokes masih perlu ditingkatkan. Masyarakat dinilai masih kerap abai dengan ketentuan ini.
“Contoh tadi kami amati di ATM BNI, orang masuk ATM tidak pakai masker, akhirnya kami suruh keluar dan berikan masker. Kami minta semua petugas keamanan perbankan atau sekuriti perketat awasi setiap nasabah yang akan masuk bank atau ATM,” ketus Derek.
Hal yang sama juga terlihat di pasar tingkat Sanggeng. Pengunjung di beberapa pertokoan di sepanjang jalan ditemukan banyak yang tidak memakai masker.
Karena itu Derek meminta Satgas Perhubungan Darat lebih aktif melakukan pengawasan di pusat perbelanjaan. Khususnya di Pasar Tradisional Sanggeng.
Begitu juga para penumpang angkot di terminal harus dipastikan mematuhi prokes. Ia mengingatkan, semua yang terkait dengan protap pencegahan pandemi telah diatur dalam edaran Gubernur Papua Barat.
“Di sana kan jelas. Hanya 50 persen kursi penumpang yang boleh terisi. Ini harus ketat. Termasuk juga para penumpang ojek banyak yang tidak menggunakan masker,” tandas Derek.
Namun Derek melihat ada pusat perbelanjaan yang sudah menjalankan kepatuhan prokes. Salah satunya Manokwari City Mall.
Pusat perbelanjaan ini dinilai cukup disiplin. Hampir 99,99 persen pengunjung menggunakan masker.
“Ini harus dicontoh oleh pengelola pusat perbelanjaan lainnya di kota Manokwari. Kami harap pengunjung toko yang tidak menggunakan masker, diberikan masker,” pintanya.
Khusus kota Manokwari dan Kota Sorong Satgas juga harus lebih fokus pada pedagang kaki lima di pinggir jalan. Kelompok ini menurut Derek termasuk yang paling banyak melanggar protokol kesehatan. (LP2/red)