25.9 C
Manokwari
Senin, Februari 24, 2025
25.9 C
Manokwari
More

    Tak Hadiri Pembahasan Honorer, BKD Papua Barat Dinilai tak Hormati DPR

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua.com – DPR Papua Barat menyayangkan ketidakhadiran Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dalam pertemuan bersama honorer.  DPR menilai, BKD tak menghormati legislatif.

    Pertemuan dijadwalkan di sebuah hotel di Manokwari, Kamis (9/2/2023) sore. Pertemuan menghadirkan perwakilan honorer dengan Biro Hukum Pemprov Papua Barat dan Ketua serta Wakil Ketua DPR Papua Barat.

    “Ini BKD harus hadir sebab mereka merupakan instansi teknis yang bertanggung jawab terkait masalah ini. Ketidakhadiran BKD membuat permasalahan ini menjadi tidak sinkron,” kata Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor.

    Baca juga:  Wonggor Blak-blakan Sebut Waterpauw - Dominggus Calon Gubernur Terkuat

    Pertemuan ini membicarakan nasib honorer. Lalu diambil kesepakatan yang ditandatangani bersama. Isinya tentang pengangkatan honorer hanya di Tahun 2004.

    Frans Kambuaya, seorang honorer dalam forum rapat bersama tersebut mengatakan, komitmen pemerintah sangat diragukan. Sebab sebagian besar honorer tahun 2004 belum terangkat hingga tahun 2012.

    Irene Korwa, seorang tenaga honorer lainnya mengaku sudah bertugas sejak 2012. Ia mengatakan, pertemuan ini sebenarnya telah diagendakan, namun BKD tidak hadir. Ini menunjukan bahwa mereka (BKD) tidak menghargai lembaga DPR yang terhormat ini.

    Baca juga:  Orgenes Wonggor: Perampingan OPD di Pemprov PB Demi Efisiensi Anggaran

    “Sudah diagendakan bersama, tetapi ketidakhadiran BKD ini menunjukkan bahwa mereka tidak menghormati lembaga wakil rakyat yang dihormati,” kata Irene Korwa.

    Meski tidak dihadiri oleh BKD, namun dalam pertemuan itu disimpulkan beberapa poin krusial. Wakil Ketua DPR Papua Barat Saleh Seknun mengatakan, bahwa pihaknya akan meminta pemerintah untuk jangan membagikan SK PNS kepada CPNS yang berjumlah 771 sampai ada kejelasan status honorer yang saat ini berjuang dengan jumlah awal 512.

    “Kita juga nanti akan meminta pemberkasan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja PPPK yang telah diumumkan melalui surat edaran yang ditanda tangani Sekda supaya ditunda sambil menuntaskan redaksi didalam berita acara yang menyebut pengangkatan honorer Tahun 2004,” ucap Seknun.

    Baca juga:  Kejati PB Klarifikasi Sejumlah Pihak Terkait Dugaan Penyimpangan Lelang Proyek Kampus SMK Kehutanan

    Pertemuan selanjutnya kata Saleh, akan melibatkan BKD sebagai lembaga teknis yang mengetahui tentang persoalan pengangkatan tenaga honorer yang tersisa saat ini.

    Di dalam pertemuan bersama itu tidak banyak menyinggung soal rancangan peraturan daerah provinsi (Perdasi) tentang pengangkatan tenaga honorer Papua Barat menjadi PNS. (LP2/red)

    Latest articles

    Ketua DPRK Wondama: Pilkada Sudah Usai, Saatnya Bersatu Dukung Elysa-Anthonius

    0
    WASIOR, Linkpapua.com- Ketua Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Wondama Sara Silambi mengajak seluruh elemen masyarakat di daerah itu memberikan dukungan kepada duet...

    More like this

    Ketua DPRK Wondama: Pilkada Sudah Usai, Saatnya Bersatu Dukung Elysa-Anthonius

    WASIOR, Linkpapua.com- Ketua Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Wondama Sara Silambi mengajak...

    Panitia HUT dan Natal 2024 Resmi Dibubarkan, PPA Papia Barat Komitmen Wujudkan Program 2025

    MANOKWARI, linkpapua.com- Panitia HUT ke-12 dan Panitia Natal 2024 Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) Papua...

    Dorong Pemberdayaan Anak, PPA Papua Barat Bagi Bingkisan dan Buku Cerita di Sekolah Minggu Gereja Eklesia Aipiri

    MANOKWARI,Linkpapua.com -Perkumpulan Perempuan Arfak (PPA) membagikan 200 lebih paket bingkisan dan buku cerita Alkitab...