28.6 C
Manokwari
Minggu, Juli 6, 2025
28.6 C
Manokwari
More

    Susun RPJMD 2025–2029, Pemkab Mansel Libatkan Akademisi hingga Tokoh Masyarakat

    Published on

    MANSEL, LinkPapua.com – Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel) mulai menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.

    Dalam prosesnya, Pemkab melalui Bapelitbang melibatkan berbagai elemen, mulai dari akademisi, pimpinan OPD, hingga tokoh masyarakat melalui forum konsultasi publik yang digelar di Aula Srikandi, Distrik Ransiki, Kamis (12/6/2025).

    Kegiatan ini dibuka Asisten III Setda Mansel, Eli DK Sembor, mewakili Bupati Mansel. Dalam sambutannya, Eli menegaskan pentingnya konsultasi publik untuk menyerap aspirasi dari seluruh pemangku kepentingan guna memastikan RPJMD yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan arah pembangunan daerah.

    Baca juga:  KPU Goes to School, Sasar Siswa Teluk Bintuni Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pemula

    Menurutnya, RPJMD harus memuat arah kebijakan, strategi, serta program pembangunan daerah lima tahun ke depan. Dokumen nantinya juga harus selaras dengan visi-misi Bupati dan Asta Cita yang merupakan prioritas pembangunan nasional.

    “Untuk itu, diharapkan kepada setiap masyarakat dan pimpinan OPD dapat memberikan masukan dan saran dalam penyusunan RPJMD dimaksud,” ujarnya.

    Baca juga:  Bupati Mansel: Kita Lumbung Pangan, Harusnya Bisa Kontrol Harga Sembako

    Sementara itu, Ketua Tim Penyusun RPJMD dari Universitas Papua (Unipa), Prof Jonni Marwa menjelaskan bahwa konsultasi publik ini menjadi ruang partisipatif bagi masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan perangkat daerah.

    Menurutnya, ,asukan konstruktif sangat dibutuhkan, baik berupa data, informasi, maupun tanggapan terhadap draf awal yang telah disusun. Hal itu disebut penting agar RPJMD benar-benar menjadi dokumen yang membumi dan dapat diimplementasikan secara nyata.

    Baca juga:  Ombudsman Segera Rilis Tingkat Kepatuhan Pelayanan Publik Pemkab Mansel

    Dia juga menyoroti perlunya fokus pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Menurutnya, keterbatasan fiskal menjadi tantangan utama yang harus diatasi dengan mengoptimalkan potensi lokal, agar ketergantungan terhadap dana transfer pusat dapat dikurangi.

    “Perlu perangkat daerah yang ada melihat potensi tersebut untuk dimasukkan dalam program kegiatan dan sub kegiatan dimaksud,” katanya. (*/red)

    Latest articles

    PSSI Gaet Pelatih Belanda Frank van Kempen Latih Timnas Indonesia U-20

    0
    JAKARTA, LinkPapua.com – PSSI menggaet pelatih asal Belanda, Frank van Kempen, untuk menangani timnas Indonesia U-20. Penunjukan ini menjadi langkah nyata federasi dalam memperkuat...

    More like this

    PSSI Gaet Pelatih Belanda Frank van Kempen Latih Timnas Indonesia U-20

    JAKARTA, LinkPapua.com – PSSI menggaet pelatih asal Belanda, Frank van Kempen, untuk menangani timnas...

    TNI Tembak Mati Komandan OPM Enos Tipagau di Intan Jaya

    INTAN JAYA, LinkPapua.com – TNI menembak mati Komandan Kelompok Bersenjata OPM, Enos Tipagau, di...

    Pemerhati Lingkungan Raja Ampat Desak Pengelolaan Sampah Laut Efektif

    RAJA AMPAT, LinkPapua.com - Pemerhati lingkungan di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, mendesak...