MANOKWARI, Linkpapua.com – Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari menggelar rapat senat terbuka wisuda 206 orang mahasiswa tahun akademik 2020/2021 angkatan XXXVII, Kamis (16/12/2021). Wisuda ini dipimpin oleh ketua senat Filep Wamafma.
Filep Wamafma mengungkapkan jumlah wisudawan terus mengalami peningkatan ini menjadi bukti adanya kepercayaan publik terhadap STIH Manokwari.
“206 wisudawan/wisudawati ini diwisuda telat waktu sesuai dengan kalender akademik. Wisudawan yang ada hari ini terdiri dari berbagai latar belakang, ada yang orang tuanya buruh, petani dan nelayan. Ini menunjukan adanya pandangan baru dari orang tua yang menganggap pentingnya pendidikan . Selain itu STIH punya kepedulian terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus yang ingin tetap berkuliah di STIH,” ungkap dia.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan tinggi Wilayah XIV Papua dan Papua Barat mengungkapkan dengan kehadirannya di acara wisuda tersebut membuktikan STIH sudah memenuhi standar.
“STIH merupakan perguruan tinggi swasta resmi dibawah Kemendikbud dan Ristek Dikti. Para wisatawan harus selalu memiliki inspirasi, pengetahuan, perhatian dan kualitas. Akibat pandemi Covid-19, jumlah mahasiswa yang melaksanakan aktivitas perkuliahan menurun,” ungkapnya.
“Faktor utama yang menyebabkan itu karena faktor ekonomi. Memang partisipasi pendidiakan tinggi di Indonesia masih rendah, sehingga dengan undang-undang otsus maka, Perguruan Tinggi bisa bangkit karena banyak orang Papua yang membutuhkan akses pendidikan,” bebernya.
Sementara itu, Gubernur Papua Barat yang diwakili oleh Asisten I Setda Papua Barat Robert Rumbekwan mengatakan wisuda merupakan awal dari jalan untuk meraih cita-cita.
“Kehidupan modern semakin kompleks terhadap ruang dan waktu karena kompetisi sangat ketat. Kesadaran belajar harus ditingkatkan karena semua lulusan akan berkompetisi di pangsa kerja,” katanya.
Yang terpenting, kata dia, bagaimana wisudawan mampu mengembangkan diri untuk memperkuat pendidikan diri selalu berinovasi.
“Terlebih dengan perkembangan IPTEK menjadi tuntutan baru dibidang kerja. Sehingga pekerja dituntut memiliki kualitas karena itu berdampak pada citra masyarakat dan lembaga pendidikan,”ungkapnya.
Gubernur berpesan agar konsisten melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 206 wisudawan/wisudawati terdiri dari 3 jurusan, yaitu hukum pemerintahan, hukum perdata dan hukum pidana. (LP3/Red)