JAYAPURA, Linkpapua.com – Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) Pertamina Patra Niaga resmi mengakhiri masa tugasnya, Senin 16 Mei 2022. Tim ini bekerja sejak 11 April. Mereka bertugas memonitor serta menyalurkan kebutuhan energi di wilayah Papua-Maluku.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Edi Mangun menyatakan berdasarkan laporan akhir Satgas RAFI 2022, secara keseluruhan konsumsi bahan bakar jenis Gasoline (Pertalite dan Pertamax) di wilayah Regional Papua Maluku selama masa Satgas RAFI mengalami peningkatan sebesar 6% jika dibandingkan dengan masa Satgas tahun lalu. Angka ini naik sekitar 2% terhadap rerata normal 2022.
“Adapun arus mudik pada H-2 Idul Fitri sekitar 2.981 Kiloliter (KL) per hari atau naik 47% dan pada arus balik H+6 Idul Fitri sekitar 2.576 KL per hari atau naik 27%,” jelasnya.
Sedangkan untuk Konsumsi Gasoil (Solar/Dexlite dan Pertamina Dex) mengalami kenaikan sebesar 16% dari tahun sebelumnya. Namun mengalami penurunan 2% terhadap rerata normal di 2022.
Di mana kata Edi, aktivitas truk komersial mulai menurun menjelang libur/cuti bersama. Pada Gasoil untuk arus mudik H-4 Idul Fitri sekitar 979 KL per hari atau 60%, dan untuk arus balik H+8 Idul Fitri sekitar 890 KL per hari atau naik 46%.
“Saat ini masyarakat telah menyadari bahwa pemilihan BBM berkualitas dapat menjaga performa kendaraan tetap prima selama perjalanan mudik yang jaraknya cukup jauh. Apresiasi juga kami berikan kepada konsumen yang telah memilih produk-produk berkualitas Pertamina”, ujar Edi Mangun.
Lanjut Edi, adapun untuk LPG rerata harian Satgas cenderung turun dibanding rerata normal 2022 dikarenakan pengambilan Agen LPG di wilayah Papua Maluku untuk buildup stock sudah dilakukan dari M-1 dikarenakan waktu tempuh dari Suplai Point (Surabaya dan Makassar) ke wilayah Papua Maluku berkisar 7-14 hari.
“Untuk LPG sedikit mengalami penurunan sekitar 37% MT per hari dibanding rerata normal 2022, dan mengalami penurunan sekitar 19% dari tahun sebelumnya. Kami sudah melakukan penyediaan Stock dari sebelumnya karena waktu tempuh dari Suplai Point membutuhkan waktu”, jelas Edi.
Sementara untuk sektor industri selama masa Satgas RAFI 2022 mengalami kenaikan sebesar 10% dibanding Satgas RAFI 2021 atau mengalami kenaikan sekitar 2% dibanding rerata normal Maret 2022. Kenaikan konsumsi tersebut tidak cukup signifikan dikarenakan banyak industri yang mengurangi kegiatan menjelang libur dan cuti Bersama Idul Fitri 2022.
Sedangkan selama masa Satgas RAFI 2022 Avtur mengalami kenaikan sebesar 38% dibanding Satgas RAFI tahun 2021 atau mengalami kenaikan sekitar 16% dibanding dengan rerata normal Maret 2022. Ini dikarenakan elaksasi pembatasan social yang diberikan Pemerintah sehingga Mudik masa Idul Fitri 2022 ini dapat kembali normal.
Satgas RAFI 2022, kata Edi telah menunjukkan dedikasinya kepada masyarakat untuk dapat menyalurkan serta menjaga ketahanan stok selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri dengan berbagai inovasi pelayanan yang terus dilakukan, demi memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat.
“Kami juga sangat mengapresiasi totalitas dari tim Satgas RAFI 2022, yang telah bekerja keras untuk melayani kebutuhan BBM pemudik, sehingga kebutuhan BBM selama arus mudik maupun arus balik terpenuhi dengan sangat baik. Mereka tetap bekerja saat masyarakat merayakan Idul Fitri 1443 H,” ungkap Edi
Berbagai layanan yang telah baik ini, akan dipertahankan dan terus ditingkatkan untuk tahun-tahun yang akan datang. Semuanya untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat.(LP3/Red)