MANOKWARI, Linkpapua.com – Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) semakin menyebar di Manokwari menyebabkan ribuan babi mati.
Atas kejadian ini, Ketua DPRD Manokwari, Yustus Dowansiba mendesak dinas terkait untuk bergerak cepat agar penyebarannya tidak semakin meluas.

“Dinas terkait dapat segera mengambil langkah maupun memberikan sosialisasi agar masyarakat dapat melakukan antisipasi. Ini perlu dilakukan agar tidak semakin meluas,” ujar Yustus Dowansiba, Selasa (28/4/2021) di Kantor DPRD Manokwari.
Dia menyebut, di distrik Manokwari Utara sudah banyak babi yang mati, baik yang sudah besar maupun anakan.
“Masyarakat menyampaikan ini ke saya dan merasa resah dengan kejadian ini,” tambah Yustus Dowansiba.
Lebih lanjut dikatakan wakil rakyat ini, dengan matinya babi milik masyarakat berpengaruh pada perekonomian masyarakat. Karena cukup banyak masyarakat yang selama ini menggantungkan hidupnya dengan beternak babi. Sehingga perlu penanganan yang menyeluruh.
“Untuk sebagian masyarakat babi ini merupakan sumber pendapatan mereka. Mulai dari biaya pendidikan maupun kebutuhan rumah tangga. Apalagi bagi budaya Arfak, babi ini juga memiliki nilai khusus karena biasa digunakan untuk acara-acara adat termasuk perkawinan,” ungkap dia seraya menambahkan pihaknya kedepan akan memanggil OPD terkait untuk mempertanyakan langsung penyebab dari virus serta dampaknya.
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Manokwari belum lama ini telah mencatat virus ini sudah tersebar di 7 distrik di kabupaten Manokwari menyebabkan babi mati capai seribu ekor. (LP 3/Red)




