MANOKWARI, Linkpapua.com – DPR Papua Barat menyayangkan insiden kontak senjata yang menyebabkan gugurnya satu anggota TNI di Maybrat, pagi tadi. Peristiwa berdarah itu dinilai telah mencederai upaya damai di Papua Barat.
“Kejadian kali kedua ini tentu disayangkan terjadi. Insiden itu bukan kita inginkan bersama karena dapat mengganggu pembangunan di sana. Ini harus dihentikan. Apa pun motifnya jangan sampai terulang kembali karena kejadiannya berdekatan tahun lalu,” ujar Ketua Fraksi Otonomi Khusus DPR Papua Barat George K Dedaida, Kamis (20/1/2022).
Menurut Dedaida, insiden ini seharusnya tidak perlu terjadi. Kelompok-kelompok yang merasa tidak puas dengan berbagai kebijakan pemerintah bisa menempuh jalur jalur diplomasi yang telah diatur.
Bukan dengan melakukan penyerangan yang menyebabkan korban jiwa. Dedaida mengaku sangat menyesalkan peristiwa itu.
“Maybrat adalah tanah yang diberkati dan menjadi berkat bagi Papua Barat. Kita harusnya menjaga kedamaian di sana dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Kejadian seperti ini mengganggu stabilitas keamanan. Dan selalu masyarakat yang paling dirugikan,” ketusnya.
Dalam kontak tembak pagi tadi, satu anggota Batalyon Zeni Tempur Pawbili Pelle Alang (Yon Zipur 20/PPA) gugur. Tiga lainnya juga dilaporkan tertembak dan mengalami luka parah.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, anggota TNI yang gugur adalah Serda Miskel. Ia mengalami luka tembak di perut bagian kanan.
Sementara 3 lainnya yang terluka para yakni Serda Darusman yang tertembak di bagian lengan kiri, Prada Aziz terkena luka tembak di tangan kanan serta Prada Abraham yang menderita 3 luka tembak di bagian paha kanan, pundak kanan dan lengan bagian kiri.
Saat ini anggota TNI yang mengalami luka tembak langsung dibawa ke Kota Sorong untuk mendapat perawatan lebih lanjut. (LP3/Red)