MANOKWARI, Linkpapuabarat.com- Realisasi pajak di Provinsi Papua Baratpada tahun 2020 tetap mengalami peningkatan meskipun dilanda pandemi COVID-19.
“Untuk Papua Barat kinerjanya melampaui target hingga 102,13 persen dengan realisasi mencapai Rp 2,46 miliar,” ucap Kepala Kantor Pajak Pratama Manokwari, T. B Safiudin pada jumpa pers di Manokwari, Selasa (12/1).
Menurutnya ada beberapa sektor serta obyek yang memiliki sumbangsih besar terhadap realisasi pajak di provinsi ini. Sektor penyumbang tertinggi adalah konstruksi.
Di Papua Barat terdapat dua kantor layanan pajak yang berada dibawah Kementerian Keuangan yakni kantor pajak Pratama (KPP) Manokwari dan KPP Sorong. Masing-masing membawahi sejumlah kabupaten dan kota.
Untuk KPP Manokwari, sebut Safiudin, beberapa obyek yang memiliki sumbangsih cukup besar antara lain pajak penghasilan pada sektor nonminyak dan gas bumi (Migas), pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), pajak bumi dan bangunan (PBB) serta pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), pendapatan PPh STP serta pajak lainya.
“KPP Manokwari kita mampu merealisasikan hingga 102,63 persen dengan nilai Rp 1,195 miliar dari target Rp 1,145 miliar,” katanya.
Menurutnya ada enam sektor yang memiliki sumbangsih cukup besar yakni konstruksi, administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran kendaraan, jasa keuangan dan asuransi serta sektor lain-lain.
Ia berharap realisasi pajak pada tahun 2021 jauh lebih besar seiring program pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah.
“Di Teluk Bintuni sedang dibangun kontruksi untuk train tiga BP Tangguh. Selain itu akan dibangun pabrik pupuk di sana. Dari sisi perpajakan proyek ini akan mendongkrak pedapatan negara,” katanya lagi.
Safiudin juga berharap operasi pabrik semen di Manokwari terus berjalan lancar. Kegiatan investasi asing itu menyumbang realisasi pajak cukup besar. (LPB1/red)