28.4 C
Manokwari
Rabu, Mei 21, 2025
28.4 C
Manokwari
More

    Program Imunisasi dan Tablet Tambah Darah, Dinkes Papua Barat Sasar Lembaga Pendidikan

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua Barat menggelar program pelayanan imunisasi dan pemberian tablet tambah darah yang menyasar lembaga pendidikan.

    Tim vaksinator Dinkes Papua Barat berkunjung ke SMA Immanuel Pasir Putih dan Akademi Keperawatan (Akper) Manokwari, Selasa (5/9/2023).

    Di SMA Immanuel Pasir Putih, sebanyak 110 siswi dari kelas 10, 11, dan 12 mengikuti program vaksinasi ini. Kepala Sekolah SMA Immanuel Pasir Putih, Antonius Allo, menyambut positif upaya ini.

    “Vaksinasi ini, khususnya untuk siswi perempuan, sangat baik sebagai bekal kehidupan mereka di masa depan karena sudah dipersiapkan lebih awal. Jika sudah berkeluarga kesehatannya sudah siap,” ujar Allo.

    Baca juga:  Dinas Kehutanan Papua Barat Tahan 2 Truk Berisi 8 Kubik Kayu Ilegal

    Respons positif juga datang dari pihak Akper Manokwari. Sebanyak 265 mahasiswi dari jurusan keperawatan dan kebidanan Akper Manokwari mengikuti vaksinasi ini.

    Ketua Program Studi Kebidanan Akper Manokwari, Yuni Subhi Isnaini, mengakui hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat anemia atau kekurangan darah cukup tinggi di kalangan remaja. Hal ini memiliki potensi dampak negatif pada kesehatan bayi di masa mendatang.

    “Jika sejak remaja sudah mengalami anemia saat berkeluarga lalu hamil, anemia dapat berdampak buruk bagi bayi karena dapat menyebabkan stunting. Selain itu, jika remaja mengalami anemia menyebabkan aktivitasnya terganggu. Dengan adanya pemberian tablet tambah darah akan berdampak baik bagi mahasiswi kami,” katanya.

    Baca juga:  Materi APBD Induk 2023 Papua Barat Ditarget Selesai Akhir Bulan Ini

    Anggota tim vaksinator, Hendrik Marisan, menjelaskan program imunisasi harus memastikan bahwa perempuan sejak usia 15 tahun sudah memiliki status imunisasi yang lengkap.

    “Sebenarnya jika sejak awal sudah mengikuti imunisasi, dari bayi hingga SD kelas 5, melalui program bulan imunisasi anak sekolah, saat sudah remaja bahkan hamil tidak perlu diimunisasi lagi. Berdasarkan data, banyak terjadi keguguran dan juga anak yang tetanus karena saat ibunya melahirkan proses pemotongan pusarnya tidak dilakukan dengan standar medis. Hal ini juga menjadi penyebab stunting pada anak,” bebernya.

    Baca juga:  Kepatuhan Pelayanan Publik, 3 Kabupaten di Papua Barat Masih Zona Merah

    Dalam upayanya, Dinkes Papua Barat telah menginisiasi program vaksinasi untuk kelompok remaja yang mencakup pemberian tablet tambah darah dan vaksinasi Tetanus Difteri (TD).

    Sebelum diberikan vaksin, seluruh peserta akan melalui screening kesehatan terlebih dahulu. Program vaksinasi ini akan dilaksanakan di seluruh kabupaten di Papua Barat. (LP3/Red)

    Latest articles

    Tingkatkan Literasi, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Manokwari Gelar Bimtek Membaca Nyaring

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Manokwari menggelar Bimbingan Teknik membaca Nyaring bagi guru, pustakawan, penggiat literasi, dan orang tua. Kegiatan tersebut dibuka Bupati...

    More like this

    Tingkatkan Literasi, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Manokwari Gelar Bimtek Membaca Nyaring

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Manokwari menggelar Bimbingan Teknik membaca Nyaring bagi...

    Sekda Raja Ampat Pimpin Sertijab Pejabat Eselon 3, Tekankan Kinerja-Tanggung Jawab

    RAJA AMPAT, LinkPapua.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Raja Ampat, Yusuf Salim, menekankan pentingnya tanggung...

    Ketua DPR Papua Barat Kunjungi Korban Longsor Pegaf, Sampaikan Duka-Serahkan Bantuan

    PEGAF, LinkPapua.com - Ketua DPR Papua Barat, Orgenes Wonggor, menunjukkan kepedulian terhadap korban bencana...